Liputan6.com, Jakarta Masa-masa bayi tumbuh gigi bisa menjadi masa menyeramkan bagi orangtua, apalagi yang baru memiliki anak. Ketakutan yang dirasakan mulai takut bayi sakit, demam, dan tak mau makan.
Saat bayi berusia tiga bulan, biasanya mulai menunjukkan tanda-tanda gigi tumbuh untuk pertama kali. Ditandai dengan produksi air liur lebih banyak dan mulai memasukkan jari ke mulut. Hal ini terjadi beberapa minggu sebelum gigi muncul terlihat. Biasanya gigi pertama muncul saat usia lima hingga 12 bulan. Lalu, pada dua tahun gigi bayi sudah tumbuh lengkap.
Orangtua tak perlu panik menghadapi bayi tumbuh gigi. Agar tak panik, sebelum bayi tumbuh gigi ketahui tiga fakta berikut seperti mengutip Parents, Kamis (8/6/2017).
Advertisement
1. Demam tinggi, bukan disebabkan karena tumbuh gigi
Saat tumbuh gigi, anak jadi cranky dan terkadang disertai demam ringan. Bila demam lebih dari 38 derajat Celcius berarti penyebabnya lebih ke arah infeksi daripada gigi tumbuh.
"Jika suhu bayi tinggi, penurunan nafsu makan, tidur lebih dari biasanya disertai muntah, batuk, atau ruam itu bukan karena tumbuh gigi. Sebaiknya segera periksakan ke dokter anak," seperti disarankan dokter spesialis anak Edward Kulich.
2. Rasa nyeri pada malam hari, kenapa ya?
Tidak ada alasan medis kenapa bayi lebih merasa amat kesakitan saat malam hari. Bisa jadi karena saat malam hari dia sudah lelah, lalu sepanjang siang terus bermain sehingga rasa sakit terdistraksi seperti diungkapkan dokter spesialis anak, Gaurav Gupta.
3. Cegah ruam di sekitar dagu
Saat akan tumbuh gigi produksi air liur meningkat dan terus menerus terjadi. Hal ini membuat area sekitar dagu sering dilap. Lama kelamaan membuat ruam.
"Untuk menghindari ruam, sebaiknya mengoleskan salep khusus untuk mengurangi kontak langsung antara kulit dengan air liur. Lalu jangan gosok-gosok area dagu," kata Gupta.
Â