Liputan6.com, Jakarta Sahabat Liputan6.com yang pernah mendengar atau membaca kisah hidup Rasulullah SAW tentu tahu tentang sebuah pohon rindang tempatnya berteduh ketika ikut sang paman, Abu Thalib, melakukan perjalanan dagang ke Syam. Kabarnya, pohon yang disebut pohon Sahabi itu masih berdiri kokoh hingga hari ini di padang pasir bagian utara Yordania. Kuasa Allah SWT memang mengagumkan, bukan?
Bicara mengenai pohon yang ada di masa hidup Rasulullah, ada pohon lain yang juga lekat dalam keseharian beliau. Pohon yang dimaksud yakni pohon Arak atau umum dikenal dengan pohon siwak/miswak. Bagian dari pohon ini dijadikan alat menjaga kebersihan dan kesehatan mulut oleh Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga
Laman Gulf News menulis, pohon siwak berukuran kecil dengan dahan melengkung seperti kurva dan kulit pecah-pecah. Ranting pohon ini memiliki serat yang bisa digunakan seperti sikat gigi, memiliki aroma yang enak serta rasa yang tajam. Namun umumnya, akar pohonnyalah yang digunakan sebagai siwak.
Advertisement
Pohon arak atau siwak ini mempunyai daun berbentuk lonjong dan bunga kecil-kecil berwarna hijau kekuningan dan buah bulat berwarna pink dan merah segar. Pohon siwak mampu hidup di lingkungan yang sangat kering sehingga tak heran jika pohon ini banyak ditemui di gurun serta tepi sungai di Jazirah Arab, sebagian Afrika Utara serta di India.
Ahli botani, Dr Laurent Garcin, yang juga seorang traveller serta kolektor tanaman menamai pohon siwak dengan Salvadora persica pada 1749. Nama itu diambil untuk menghormati ahli obat dari Barcelona, Juan Salvador.
Sebetulnya, pohon siwak ini berasal dari Persia. Namun laman Arab America menulis, bukti arkeologis menunjukkan sekitar lima ribu tahun sebelum Masehi, penduduk Mesopotamia setelah menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut. Kemudian penggunaan siwak juga menyebar pada masa Kekaisaran Yunani dan Romawi. Kemudian kebiasaan ini diadopsi oleh umat Muslim. Bahkan dalam beberapa hadis, Nabi Muhammad sangat menyarankan umat Muslim untuk menggunakan siwak untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mulut.
Kandungan potassium, sodium, klorida, sodium bikarbonat, serta kalsium oksida dalam akar siwak mampu memperkuat enamel gigi. Sementara kulit pohonnya mengandung antibiotik alami yang menghambat perkembangan bakteri serta pembentukan plak.
"Siwak adalah alat yang sangat efektif untuk membersihkan permukaan gigi. Namun agar hasilnya maksimal harus ditambah dengan penggunaan benang gigi. Siwak harus digunakan setidaknya tiga kali sehari," saran Dr Mohammad Ramzi, ahli bedah di klinik gigi Swiss, dikutip dari Gulf News.Â
Â
Cegah Bau Mulut
Uniknya, batang siwak juga ampuh mencegah bau mulut. Itu sebabnya batang siwak masih digunakan hingga kini.
Shaikh Ahmad Al Mousa, petugas dari General Authority for Islamic Affairs and Endowments mengatakan, "Rasulullah merekomendasikan agar sering menggunakan siwak ketika bangun tidur dan sebelum tidur, sebelum pergi ke masjid, dan ketika akan menghadiri perkumpulan atau setelah makan. Ini saran dari Nabi untuk menggunakan siwak sebagai obat pencegah (penyakit) karena mengandung zat antibakteri."
Selain akarnya digunakan untuk membersihkan gigi, pohon siwak memiliki berbagai manfaat lain, seperti: Buahnya bisa dimakan mentah, dimasak, atau dikeringkan, dibuat minuman fermentasi.
Daunnya yang harum namun pahit bisa dimasak menjadi saus atau sebagai sayuran hijau. Terkadang daun siwak juga jadi pakan ternak seperti onta, domba, dan kambing. Kayu siwak bisa digunakan sebagai kayu bakar dan arang (namun bukan untuk memasak daging). Getahnya dapat dibuat pernis, dan minyak pohonnya kerap digunakan sebagai bahan baku sabun dan deterjen.
Â
Â
Â
Advertisement