Sukses

Mengenal Leukemia, Jenis Kanker yang Diderita Suami Ririn Ekawati

Beberapa waktu sebelum meninggal, suami Ririn Ekawati didiagnosis leukemia.

Liputan6.com, Jakarta Kabar duka tak hanya datang dari keluarga Julia Perez, pesinetron Ririn Ekawati pun tengah kehilangan orang tercinta. Suami Ririn, Fery Wijaya, dikabarkan meninggal dunia Minggu (11/6/2017) dini hari di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Menurut keterangan dari sang paman, Irwan, kepergian Fery sangat mendadak. Kondisi pria yang menikahi Ririn pada 2015 itu tiba-tiba drop sepulangnya dari berlibur di Puncak.

Memang belum jelas apa yang menyebabkan Fery berpulang, namun Irwan mengatakan, belum lama ini Fery didiagnosis leukemia. Meski begitu, keluarga optimis pria tersebut akan mampu bertahan dan kembali sehat mengingat usianya masih 30-an tahun.

"Sudah beberapa bulan lalu (idap leukemia). Kami pikir masih bisa diatasi dan sembuh. Dia juga kan masih berusia 30-an, kata dokter (sulit sembuh) kecuali sudah 40-an," tutur Irwan.

Sebenarnya apa itu leukemia? Leukemia merupakan kanker darah yang umumnya terbagi menjadi dua macam, acute myelogenous leukemia (AML) dan acute lymphocytic leukemia (ALL).

Menurut dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan hematologi onkologi medik, dr Lugyanti Sukrisman, SpPD, leukemia jenis AML lebih banyak menimpa pasien usia dewasa. Sedangkan ALL lebih banyak pada anak-anak, meski tak menutup kemungkinan leukemia ini pun menimpa pasien usia dewasa.

Selain itu, AML lebih banyak menimpa pasien laki-laki ketimbang pasien wanita. Uniknya, menurut data RSCM, kasus leukemia AML di Indonesia lebih banyak menimpa individu usia produktif, 30-59 tahun. Berbeda dengan di luar negeri, pasien AML cenderung dialami oleh individu usia 60 tahun ke atas. Ini artinya, pasien leukemia di Indonesia memiliki harapan hidup lebih besar bila kanker tertangani dini dan mendapatkan perawatan yang baik.

Sebagian besar penyebab leukemia hingga saat ini tidak diketahui secara pasti. Pada sebagian pasien leukemia, baik AML atau pun ALL, faktor genetik seperti sindrom down atau kelainan genetika lainnya turut berperan. Begitu pula dengan paparan kimia seperti radiasi ion yang sangat tinggi, merokok, serta zat benzein. Tapi pada sebagian besar pasien AML tidak diketahui penyebab leukemia secara pasti.

Menurut penjelasan dr Lugyanti, pasien leukemia bisa sembuh total, kecuali pasien leukemia kronik.

"Pengobatan leukemia hanya dengan obat kemoterapi yang terdiri dari 3 fase, induksi, konsolidasi--bisa mencapai hingga 4 tahap-- dan transplantasi," jelas dr Lugyanti.

Sementara pada pasien leukemia kronik, biasanya bisa mencapai kesembuhan melalui transplantasi sumsum tulang belakang atau pemberian obat imatinib. 

Â