Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian yang diterbitkan British Medical Journal, melaporkan keluhan apa saja yang sering kali menimpa penggila lari. Cedera pada lengan dan kaki, seperti keseleo, adalah makanan sehari-hari mereka. Berdasarkan penelitian itu juga diketahui bahwa wanita paling rentan mengalami cedera.
Baca Juga
Advertisement
Menurut para peneliti dari Ohio State University, pelari wanita dengan indeks massa tubuh lebih dari 19 paling berisiko alami cedera.
Selain itu, ahli bedah ortopedi dari Kerlan-Jobe Orthopedic Clinic di LA, Brian Schulz, mengatakan bahwa retak kecil pada tulang adalah cedera paling umum yang terjadi saat lari.
Hal ini berhubungan dengan anatomi tubuh wanita. Wanita memiliki ukuran jantung yang lebih kecil daripada pelari pria.
Yang berakibat pada tekanan darah rendah dan paru-paru lebih kecil sehingga olahraga yang keras, seperti lari berisiko tinggi menyebabkan cedera bagi wanita.
Apalagi seiring bertambahnya usia, saat kadar estrogen turun, wanita juga rentan alami osteoporosis (pengeroposan tulang) dan patah tulang, sebagaimana ditulis Shape, Selasa (13/6/2017).
Selain itu, wanita juga bisa mengalami nyeri pinggul dan lutut setelah berlari. Karena pinggul yang lebih lebar sehingga lutut wanita sangat rentan terhadap aktivitas, termasuk berlari.
Untuk mencegah terjadinya cedera saat lari, pastikan kadar vitamin D dalam kisaran normal. Jaga berat badan karena kelebihan atau kekurangan berat badan dapat meningkatkan risiko cedera.Â
Tonton Video Menarik Berikut Ini: