Liputan6.com, Jakarta Ada banyak aktivitas saat ngabuburit alias menunggu jam buka puasa tiba. Puluhan siswa sekolah khusus tunarungu SMP Luar Biasa dan SMA Luar Biasa Santi Rama Jakarta pada Kamis (15/6/2017) memilih belajar masak bersama komunitas Cookpad.
Para siswa bebas memilih membuat roti manis, ayam betutu, choco crunch, atau brownies. Semuanya nampak enak ya.Â
Baca Juga
Advertisement
Â
Melelehkan cokelat
Â
Di sudut dekat musala (mushola), Bu Guru Annisa membantu menjelaskan kepada anak tunarungu cara mengolah choco crunh dari Bu Prilyanti. "Kita panaskan dulu ya potongan cokelatnya. Biar apa?," tutur Annisa keras dan perlahan sambil tangannya bergerak menggunakan bahasa isyarat.
"Men-ca-ir," kata salah satu siswa terbata sambil menggerakkan jemarinya. Sementara siswa lain mengatakan "me-le-leh".
Â
Annisa memang bertugas membantu 'menerjemahkan' arahan Bu Prilyanti. Banyak istilah yang tidak diketahui oleh anak-anak tunarungu, peran Annisa menyederhanakan bahasa yang dipakai sehingga mudah dipahami anak tunarungu.
Bagi Bu Prilyanti pribadi dia merasa tidak ada kendala mengajar anak-anak tunarungu. "Saya tidak menganggap mereka berbeda, jadi santai saja. Yang penting kalau ngomong pelan-pelan," katanya.Â
Â
Advertisement
Antusias
Salah satu siswa kelas VIII, Jojo, tunjuk tangan saat Bu Guru Annisa menawari untuk mengaduk adonan cokelat dan chips. Tangan Jojo langsung menerima mangkuk itu lalu mencampur adonan hingga rata. "Aku senang sekali membuat cokelat," tulis Jojo saat Health-Liputan6.com bertanya lewat teks.
CEO Cookpad, Seogianto mengungkapkan membawa misi dalam kegiatan ini bahwa semua orang bisa memasak, termasuk anak-anak tunarungu.