Liputan6.com, Jakarta Rumah Wakaf menyelenggarakan wisuda 110 penghafal Al Quran di Desa Quran Padasuka Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat, Minggu (18/6). Para penghafal Al Quran tersebut terdiri dari beragam usia dan latar belakang pendidikan yakni, siswa TK hingga SMA.
"Karena perbedaan usia dan lamanya belajar menghafal Al Quran, maka jumlah juz yang sudah mereka hafal pun berbeda. Ada yang alhamdulillah 1 juz, ada juga yang sudah sampai 20 juz," ungkap Direktur Rumah Wakaf, Soleh Hidayat, Senin (19/6).
Desa Quran adalah program Rumah Wakaf yang memiliki tujuan untuk memberantas buta huruf Al Quran di berbagai wilayah di Indonesia. Di dalam satu Desa Quran, Rumah Wakaf mengutus satu dai untuk mengajarkan Al Quran di sana.
Advertisement
"Saat ini telah berdiri 25 Desa Quran di Indonesia. Semoga nanti semakin banyak penghafal quran di Indonesia. Kami meyakini bahwa generasi yang unggul adalah generasi yang ditanamkan pendidikan Quran sedari dini," ujar Soleh.
Adapun Desa Quran Padasuka sendiri berdiri di sebuah masjid sejak 2015 yang dipimpin Dai Quran binaan Rumah Wakaf, Ustadz Egis Permana. Setiap hari, Egis mengajar dan memotivasi para siswa untuk menghafal Al Quran. Di Bulan Ramadan ini, Egis membuat kegiatan Pesantren Quran yang bertujuan membuat para siswa semakin intensif dalam menghafal Al Quran. "Metode ini cukup efektif karena membuat mereka fokus dalam menghafal Al Quran dalam waktu yang lebih singkat," kata Egis.
Menurut Egis, ini adalah wisuda penghafal Al Quran kedua yang dilakukan oleh Desa Quran Padasuka. Tahun lalu sebanyak 70 siswa diwisuda, dan satu diantaranya berhasil menghafal 30 juz. "Alhamdulillah jumlah wisudawan tahun ini mengalami peningkatan. Insya Allah tahun depan akan bertambah jumlah wisudawannya, dan beberapa diantaranya berhasil keluar sebagai hafidz dan hafidzah 30 juz," ungkap Egis.
Â