Liputan6.com, Jakarta Kehidupan masyarakat kota besar sekarang ini seolah tidak bisa jauh dari stres. Sayangnya, berbagai studi juga sudah menemukan berbagai efek buruk dari stres. Termasuk juga saat Anda terus-terusan bekerja tanpa henti selama 2 jam dalam tekanan.
Karenanya, sangat penting untuk sejenak menjauh dari beban pekerjaan dan meja kerja. Untuk mengusir stres, ada berbagai cara yang bisa dilakukan, tapi tidak semuanya efektif. Misalnya, mengecek media sosial tidak tuntas mengusir stres layaknya berjalan kaki.
Baca Juga
Dalam bukunya The War of Art, penulis pemenang penghargaan Steven Pressfield menjelaskan, bagaimana kebiasaannya berjalan kaki menjadikannya lebih kreatif dan membuat kata-kata mengalir lebih lancar. Pernyataan Pressfield ini juga didukung oleh banyak penulis lainnya.
Advertisement
Manfaat berjalan kaki ini tidak hanya bermanfaat bagi mereka yang bekerja di industri kreatif. Seorang ahli finansial bernama Brad, mengutip Women's Health, Senin (19/6/2017), mengatakan berjalan kaki membantu menyelesaikan masalah pekerjaan yang tidak bisa dia selesaikan saat menghadap layar komputer.
Memang, beranjak sejenak dari meja kerja membutuhkan kenekatan. Apalagi kalau Anda sedang dikejar-kejar tenggat waktu. Kadang Anda tidak punya waktu berjalan kecuali untuk jarak pendek.
Untungnya, berjalan kaki--walau jaraknya pendek sekalipun--sudah bisa memberikan manfaat yang besar.
Jarak Pendek Juga Ampuh
Dalam sebuah studi yang diberi judul Give Your Ideas Some Legs: The Positive Effect of Walking on Creative Thinking, para peneliti dari Stanford University meneliti efek dari berjalan kaki dalam jarak pendek.
Mereka meminta partisipan untuk berjalan kaki di luar ruangan, di dalam ruangan, atau tidak sama sekali. Setelahnya, mereka menganalisis kreativitas para partisipan tadi.
Mereka yang berjalan kaki di luar ruangan, meningkat kreativitasnya sampai dengan 60 persen dibanding yang diam saja di meja kerja. Sedangkan yang berjalan kaki di dalam ruangan, meningkat kreativitasnya sebanyak 40 persen dibanding yang tidak. Jalan kaki yang dilakukan selama enam menit.
Kreativitas yang meningkat ini didapatkan partisipan bukan hanya dari aliran darah meningkat ke otak akibat jalan kaki, tapi juga karena adanya pertautan antara berjalan dan fokus.
Jalan kaki membutuhkan sejumlah koordinasi yang bisa mengalihkan fokus otak. Hasilnya, ketika Anda berjalan kaki, lebih mudah mesin kreatif di otak alias alam bawah sadar untuk bekerja. Inilah kenapa berjalan kaki lebih efektif memancing kreativitas dibanding gerakan lain yang membutuhkan fokus lebih besar, seperti menari atau mengangkat beban.
Selain memberikan manfaat kognitif, berjalan kaki tentunya juga baik untuk kesehatan fisik. Studi menemukan, berjalan kaki dua menit dalam setiap jam bisa melindungi Anda dari berbagai efek buruk yang timbul akibat duduk terlalu lama.
Â
Â
Advertisement