Liputan6.com, Jakarta Salah satu ikon Betawi, ondel-ondel, biasa hadir dalam perayaan HUT Jakarta. Entah sebagai hiasan atau dalam perarakan pesta ibu kota Indonesia ini.
Namun, tidak semua orang suka dengan ondel-ondel. Ada yang takut bahkan lari terbirit-birit ketika berpapasan dengan boneka raksasa ini. Mengapa bisa begitu, ya?
Baca Juga
Psikolog klinis dewasa, Anna Dauhan, memaparkan fenomena seseorang takut ondel-ondel ini sama dengan badut. Tampilan ondel-ondel maupun badut yang seperti manusia tetapi berbeda rupa membuat segelintir orang jadi cemas ketika melihatnya.
Advertisement
Bila diperhatikan, ondel-ondel nampak seperti manusia tetapi ukuran lebih besar atau raksasa. Lalu, wajahnya dilukis dengan ekspresi datar atau senyum. Dan, lengkap dengan lengan menggantung kosong. Itulah yang membuat ada orang takut dengan ondel-ondel.
"Itu bukan gambaran standar tentang orang yang biasa atau familiar kita lihat. Hal-hal yang enggak biasa atau enggak familiar ini bisa memicu perasaan cemas," kata Anna kepada Health Liputan6.com lewat pesan teks pada Kamis (22/6/2017).
Tampilan ondel-ondel yang tidak lazim seperti manusia juga bisa membuat orang jadi membayangkan hal aneh-aneh. "Mulai dari imajinasi ada apa di balik ondel-ondel sampai ondel-ondel ini bisa melakukan apa, ya? Hal tak terduga apa ya yang bisa dilakukan ondel-ondel ini ya?" kata psikolog dari TigaGenerasi ini.
Ketakutan seseorang terhadap ondel-ondel juga bisa karena kita melihat adanya ketidakpasan pada sosok ondel-ondel. Misalnya ondel-ondel itu goyang-goyang saat ada musik tetapi mukanya datar. Lalu, mukanya padat, badan besar, tetapi tangannya kosong.
"Karena gambaran ondel-ondel yang tidak pas dengan dengan pola gambaran manusia jadinya memicu kecemasan," jelas Anna lagi.
Mengatasi Takut Ondel-ondel
Jika tingkat ketakutan dengan ondel-ondel masih rendah, sebaiknya menghindar, mengalihkan pandangan, memikirkan hal-hal menyenangkan bila berpapasan.
Bisa juga menetralisasi rasa takut dengan bertanya pada diri sendiri: 'apa yang bikin takut?'. Lalu, coba cari penjelasan yang rasional atas pertanyaan itu.Â
"Misal takut ondel-ondel karena enggak jelas ini apa sih. Bisa kemudian mendekati lalu melihat sendiri bahwa di dalamnya ada orang, kok, sehingga bisa bergerak," contohnya.Â
Bila sampai takut teramat sangat dan hampir pingsan, Anna menyarankan pergi ke profesional seperti psikolog atau dokter spesialis kejiwaan.
Â
Advertisement