Sukses

Afgan Pernah Diseret Sang Mama ke Kampus

Pengalaman diseret dan ditunggui di depan kelas oleh sang mama dialami Afgan saat kuliah di Monash University, Malaysia.

Liputan6.com, Jakarta Afgan diberi kebebasan memilih karier yang dia mau. Baik ayah maupun sang ibu tak pernah melarang Afgan bernyanyi, asal buah hati tercinta tidak melupakan pendidikan.

"Itu yang diterapkan di rumahku. Boleh melakukan apa saja, boleh mendengarkan lagu sesuka aku, boleh bermusik sesuka aku, tapi aku harus tetap menyelesaikan pendidikanku," kata Afgan kepada Health Liputan6.com di SCTV Tower, Jumat, 16 Juni 2017.

Pernah suatu hari, sewaktu kuliah di Malaysia, Afgan "diseret" sang mama ke kampus dan ditunggui sampai jam perkuliahan selesai. Kala itu, solois yang memiliki lesung pipi ini tak menepati janjinya untuk kembali kuliah karena terlalu asyik mencari uang.

"Aku pernah janji ke mama untuk cuti enam bulan saja. Nah, setelah enam bulan selesai, akunya tetap pengin nyanyi karena sudah keenakan dapat duit," kata Afgan.

"Aku ingat banget, sama mama aku digeret ke tempat kuliah dan ditungguin di depan kelas sampai aku benar-benar selesai kelas, kemudian langsung pulang," kata Afgan mengenang masa-masa itu.

Dari kejadian itu Afgan sadar bahwa pendidikan adalah segalanya. Sebagai anak Afgan pun menyadari, dengan menuruti kemauan sang mama untuk kuliah dan belajar yang benar, sama dengan membalas budi karena telah diizinkan berkarya di industri musik Tanah Air.

"Kalau enggak ada mama, mungkin aku nggak akan ada gelar sarjana. Gara-gara kejadian itu akhirnya aku kuliah lagi, dan sekarang aku sudah lulus," kata Afgan yang menamatkan jenjang S1 di Monash University, Malaysia.