Liputan6.com, Amerika Serikat Terapi gelombang kejut listrik telah dirujuk sebagai salah satu pengobatan untuk mengatasi disfungsi ereksi. Kejut listrik ditujukan pada pria yang tidak dapat mencapai atau mempertahankan ereksi.
Baca Juga
Advertisement
Kondisi ini dialami 60 persen pria di atas usia 60 tahun.
Disfungsi ereksi berupa kondisi aliran darah tidak mencukupi ke penis sehingga sulit mendapatkan dan mempertahankan ereksi. Untuk itu, penis diberikan kejut listrik (disetrum) agar bisa kembali ereksi.
Pengobatan ini juga disetujui dokter bagian urologi pada kongres European Society for Sexual Medicine.
Dalam beberapa tahun terakhir, pengobatan kejut listrik juga efektif untuk mengatasi penyakit peyronie, penyakit pengembangan jaringan parut fibrosa di dalam penis yang menyebabkan penis melengkung dan nyeri saat ereksi.
Perbaiki sirkulasi darah
Perbaiki sirkulasi darah
Dr Tom Lue dari University of California, San Francisco, Amerika Serikat meneliti data dari 14 penelitian yang diterbitkan sebelumnya, termasuk 833 pasien di California dari tahun 2005 sampai 2015.
"Penelitian dasar dan uji klinis menunjukkan, terapi gelombang kejut listrik yang rendah dapat memperbaiki sirkulasi darah pada penis," katanya seperti ditulis pada The Star Kenya, Jumat (30/6/2017).
Namun, ia mengingatkan, risiko jangka panjang dan manfaat pengobatan kejut listrik masih belum diketahui.
"Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan dosis terbaik. Terapi ini mungkin menawarkan alternatif pada pria yang tidak dapat menggunakan Viagra atau tidak mendapatkan hasil efektif dari pil obat untuk disfungsi ereksi," tambahnya.
Advertisement