Liputan6.com, Amerika Serikat Hingga saat ini, belum ada penelitian soal manfaat dan risiko mengonsumsi pil plasenta. Namun, efek langsung bisa terjadi pada bayi.
Baca Juga
Advertisement
Di Amerika Serikat, seorang bayi yang lahir sehat tanpa komplikasi pada bulan September 2016 mengalami gejala aneh. Kondisi kesehatannya terus memburuk dengan cepat. Dokter menyebut, bayi menderita gangguan pernapasan.
Menurut laporan yang dikeluarkan minggu ini oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), tes pemeriksaan pada bayi menunjukkan adanya infeksi yang dikenal sebagai Streptococcus agalactiae (GBS) bacteremia. Akibatnya, dokter mengobati bayi dengan antibiotik selama 11 hari.
Sayangnya, setelah kembali ke rumah, bayi tersebut kembali terinfeksi bakteri yang sama dan dilarikan ke rumah sakit lain. Di rumah sakit lain itulah, dokter menemukan, penyebab infeksi darah, yakni konsumsi pil plasenta yang dilakukan ibunya.
Wanita--yang tidak diidentifikasi dalam laporan CDC--telah menelan pil plasenta selama berminggu-minggu. Saat mengonsumsi plasenta, wanita tersebut sedang memasuki momen menyusui. Bakteri dari pil plasenta pun tertularkan dari ibu ke bayi saat menyusui.
"Tiga hari setelah kelahiran bayi, ibu mengalami dehidrasi lalu mulai menelan dua pil plasenta tiga kali sehari," kata CDC, dikutip dari The Washington Post, Sabtu (1/7/2017). Dokter menginstruksikan ibu untuk berhenti mengonsumsi pil plasenta."
Begitu ibu berhenti konsumsi pil plasenta, sang bayi, yang diberi antibiotik baru akhirnya sembuh.
Tren konsumsi pil plasenta
Tren konsumsi pil plasenta
Proses pembuatan pil plasenta ini, yaitu plasenta mentah dimasak atau dikeringkan dan diubah menjadi bubuk. Kemudian ditaruh dalam kapsul sehingga mudah dicerna.
Dari kasus tersebut, CDC menjelaskan, tidak ada standar formal memproses plasenta untuk dikonsumsi (dalam bentuk pil plasenta).
Di sisi lain, Anda mungkin teringat, tren konsumsi plasenta bayi setelah melahirkan menjadi mainstream dalam beberapa tahun terakhir setelah dipromosikan para selebriti, salah satunya Kim Kardashian.
Pada 2015 pascamelahirkan, Kardashian memuji konsumsi pil plasenta dapat menghindari depresi ibu pasca melahirkan.
Selain itu, pil plasenta diklaim dapat meningkatkan produksi Air Susu Ibu (ASI), tingkatkan mood (suasana hati), dan energi pada ibu.
Advertisement