Liputan6.com, Jakarta Dukungan dari kedua orangtua adalah semangat buat anak di masa tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, anak yang dibesarkan oleh orangtua tunggal--berpisah karena bercerai--cenderung memiliki kepuasan hidup yang lebih rendah.
Demikian hasil dari sebuah penelitian yang melibatkan 24.000 orang berusia dewasa muda sampai tua, 18 sampai 66 tahun, yang menghabiskan masa kecil mereka dengan orangtua tunggal.
Advertisement
Baca Juga
Pada saat melakukan survei, para peneliti dari University of Warmick di London meminta mereka memberikan poin mengenai kepuasan yang mereka dapatkan itu. Dimulai dari nol (tidak puas sama sekali) sampai 10 yang menandakan benar-benar puas.
Mayoritas mereka yang tumbuh dan dibesarkan oleh orangtua tunggal memilih poin 0,1, sedangkan mereka yang masih memiliki orangtua tunggal sampai dewasa rata-rata memberikan nilai di atas 6 sampai 10.
Dari hasil itu, para peneliti menarik kesimpulan bahwa sang anak merasa hidupnya ada yang kurang, sehingga muncul ketidakpuasan di diri masing-masing.
"Temuan ini menunjukkan bahwa orangtua adalah sumber daya penting sampai anak sudah saat meninggalkan rumah kedua orangtuanya. Selama masa dewasa muda, sumber daya ini mencakup dalam memberi dukungan, termasuk finansial, dan penyokong sampai anak menemukan pekerjaan yang baik," kata peneliti Sakari Lemola, dikutip dari situs Times of India, Senin (3/7/2017)
Sakari Lemola menambahkan, anak yang tumbuh dewasa dengan orangtua tunggal cenderung tidak mengenal kedua orangtua dengan baik dan tidak mendapat dukungan penuh seperti anak-anak lainnya.Â
Â
Simak video menarik di bawah ini:Â