Liputan6.com, Jakarta Isu pemanasan global dan meningkatnya polusi di sejumlah negara membuat China tergerak untuk membangun hutan kota terbesar pertama di dunia.
Tak main-main, pemerintah setempat menjalin kerja sama dengan arsitek Italia terkemuka, Stefano Boeri, yang terkenal dengan bukunya A Vertical Forest: Instructions Booklet for the Prototype of a Forest City, yang juga pernah merancang hutan pencakar langit.
Baca Juga
Seperti dikutip Independent, Senin (3/7/2017), hutan kota ini sedang dibangun di Liuzhou, Provinsi Guangxi. Menurut Stefano, hutan kota ini dapat menampung 30 ribu orang.
Advertisement
Dan berkat sekitar satu juta tumbuhan dari 100 spesies serta 40.000 pohon, maka udara di sekitarnya akan menyerap 10.000 ton karbondioksida dan menghasilkan 900 ton oksigen setiap tahunnya.
Rencananya, kota baru ini akan terhubung dengan serangkaian kereta api dan mobil listrik. Akan disediakan pula rumah, sejumlah sekolah, dan rumah sakit.
"Difusi tumbuhan, tidak hanya (bisa dilakukan) di taman, kebun atau di jalanan, tapi juga di atas bangunan. Cara ini memungkinkan kota untuk memperbaiki kualitas udara (menyerap CO2 dan debu halus 57 ton per tahun). Tujuannya, selain untuk mengurangi suhu udara yang meningkat, juga untuk meningkatkan keanekaragaman hayati spesies hidup, menjaga habitat burung, serangga dan hewan kecil yang mendiami wilayah Liuzhou," tulis Stefano dalam website-nya.
Kreasi hutan kota menakjubkan ini rencananya akan selesai pada 2020.
Â
Â