Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Jauhkan 5 Benda Ini dari Vagina

Ada beberapa benda yang harus dijauhkan dari vagina.

Liputan6.com, Jakarta Vagina termasuk daerah intim yang harus dijaga kebersihan dan kesehatannya. Anda juga harus berhati-hati menggunakan produk tren kecantikan pada vagina. Jika Anda sembarangan menggunakan produk kecantikan, itu bisa berbahaya bagi vagina.

 

Jangan mudah terkecoh dengan produk kecantikan yang mengklaim bisa meremajakan vagina atau membuatnya lebih rapat. Menurut ginekolog, ada beberapa benda yang seharusnya Anda harus jauhi dari vagina.

1. Tampon yang direndam alkohol

Beberapa wanita muda menggunakan trik merendam tampon (semacam pembalut) dalam alkohol dan memasukkannya ke dalam vagina. Hal ini bertujuan agar lebih cepat mabuk daripada harus minum minuman beralkohol. Tren ini sangat mengkhawatirkan.

Dr Toli Onon, juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynecologists (RCOG) menyarankan, agar tidak menggunakan tampon yang direndam dalam alkohol.

"Alkohol adalah antiseptik dan mengganggu keseimbangan bakteri baik di dalam vagina. Cara ini dapat meningkatkan risiko infeksi, seperti bakteri vaginosis. Alkohol juga bisa mengiritasi kulit vagina sehingga menyebabkan rasa nyeri dan peradangan yang menyengat," katanya, ditulis dari Daily Star, Selasa (11/7/2017). 

 

2 dari 5 halaman

Detoksifikasi vagina

2. Detoksifikasi vagina

Tahun lalu muncul tren detoksifikasi--mengeluarkan racun dari tubuh--vagina menggunakan kantung teh. Dari laman Embrace Pangea, toko daring yang menjual kantong teh tersebut, detoksifikasi ini disebut-sebut sangat bagus untuk membersihkan rahim.

Namun, Anda seharusnya tidak percaya dengan klaim ini. Ahli kesehatan mengatakan, vagina tidak perlu didetoksifikasi. 

"Vagina dirancang untuk membersihkan dirinya secara alami dan tidak memerlukan detoksifikasi. Di vagina, ada bakteri baik untuk melindungi vagina," kata Dr Vanessa Mackay, juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynecologists (RCOG).

Anda harus menjauhi produk parfum, sabun, gel, antiseptik, dan douching (membersihkan vagina menggunakan cairan lain, seperti cuka). Seluruh produk ini dapat mempengaruhi tingkat pH dan keseimbangan bakteri baik di vagina.

3 dari 5 halaman

Tongkat pengencang vagina

3. Tongkat pengencang vagina

Sebuah produk menjanjikan untuk mengencangkan vagina terbukti sangat berbahaya. Tongkat pengencang vagina, yang dikenal dengan sebutan tongkat vagina Jepang ini diklaim membuat vagina kembali rapat hanya dalam waktu setengah jam.

Tongkat ini berisi ramuan kuno seperti manjakani (semacam tanaman) berkualitas tinggi dan bubuk mutiara yang telah digunakan di Asia, Arab dan Persia selama beberapa generasi. Menurut ginekolog Dr Jen Gunter, tongkat tersebut justru membuat vagina kering.

Selain itu, tongkat vagina dapat meningkatkan penularan infeksi seksual menular dan membuat seks sangat menyakitkan pada wanita.

4 dari 5 halaman

Sarang tawon

4. Sarang tawon

Ada juga penggunaan sarang tawon yang diklaim mengencangkan dan membersihkan vagina. Menurut Dr Jen, sarang tawon bisa membuat vagina kering dam lebih mudah menularkan infeksi menular seksual.

Sarang tawon juga bisa mengganggu keseimbangan bakteri di vagina dan meningkatkan risiko infeksi jamur dan HIV.

5 dari 5 halaman

Produk douching

5. Produk douching

Douching dianggap mampu menyingkirkan aroma tak sedap pada vagina. Tapi penggunaan douching berisiko penularan human papillomavirus (HPV), yang dapat menyebabkan kanker.

Selain itu, douching dapat menyebabkan pertumbuhan jaringan abnormal dan perubahan lain pada sel di dalam serviks (leher rahim). Peneliti dari University of Texas mempelajari hubungan douching dan HPV pada 1.271 wanita berusia antara 20 tahun dan 49 tahun.

Hasil mengejutkan menunjukkan bahwa douching hampir menggandakan risiko wanita terkena kanker ovarium. National Health Service Inggris menyarankan, wanita tidak melakukan douching.  Hal ini dikarenakan dapat membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi dan peradangan pada vagina.