Liputan6.com, Jakarta Anda mungkin tak akan menyangka, beberapa organ tubuh seperti paru-paru dan darah memiliki warna sendiri-sendiri. Paru-paru misalnya, selama tidak merokok dan sehat, maka organ ini berwarna pink. Sedangkan lever atau hati berwarna cokelat dan keabu-abuan. Lalu pembuluh darah, arteri dan darah yang mengalir di tubuh berwarna merah.
Jadi kenapa darah merah? Jonathan Polley, yang mengelola Make Science Easy mengatakan, sebelumnya dia ingin meluruskan bahwa darah manusia itu bukan hanya mengandung cairan, melainkan terdiri dari plasma dan sel darah merah.Â
Baca Juga
"Meskipun plasma merupakan komponen utama darah, warnanya sangat pucat dan bisa terpengaruh warna lain," katanya, seperti dikutip Reader's Digest, Kamis (13/7/2017).
Advertisement
Dalam hal ini, sel darah merah yang mengandung protein atau hemoglobin kerap dikaitkan dengan zat besi. Namun bila ada yang menganggap zat besi yang memberi warna merah pada darah, ini keliru.
"Warna merah berasal dari sub unit protein yang dikenal dengan 'heme' yang mengikat besi pada hemoglobin. Oksigen kemudian terikat pada zat besi, dan interaksi antara unit (gugus)Â heme dan oksigen inilah yang membuat darah berwarna merah," katanya.
Lalu, kenapa bagian darah seperti trombosit dan sel darah putih tidak berwarna merah?
Menurut Polley, keduanya bisa terpengaruh warna sel darah merah. Hal ini karena jika hemoglobin membawa oksigen tingkat tinggi, maka ia akan memantulkan panjang gelombang cahaya tertentu ke arah spektrum merah dan menyerap sisa (warna) sehingga memberi warna kemerahan (gelap).
Sedangkan bila darah menyerap karbon dioksida, warnanya akan cenderung biru atau keunguan. Namun sebenarnya, kedua komponen darah tersebut memiliki warna pucat juga.