Liputan6.com, Jakarta Para peneliti di Lewis Katz School of Medicine di Temple University, Amerika, menemukan bahwa minyak zaitun extra-virgin yang merupakan komponen kunci dari diet Mediterania ternyata membantu mencegah risiko alzheimer.
Dalam studi yang diterbitkan dalam Annals of Clinical and Translational Neurology ini, para peneliti menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak zaitun extra-virgin bisa melindungi otak dan meningkatkan kemampuan belajar. Minyak zaitun juga dapat mengurangi pembentukan plak amiloid beta dan neurofibrillary di otak yang merupakan penyebab penyakit alzheimer.
"Minyak zaitun secara khusus mengurangi peradangan otak dan mengaktifkan autophagy (proses di dalam tubuh yang digunakan untuk mengidentifikasi dan membuang bagian sel yang rusak)," tulis peneliti, seperti dikutip dari Reader's Digest, Jumat (14/7/2017).
Advertisement
Studi tersebut meneliti sel-sel otak dari tikus yang diberi makanan kaya minyak zaitun extra-virgin. Kelompok tikus yang mengonsumsi minyak zaitun memiliki hasil tes memori dan kemampuan belajar lebih baik pada usia 9 dan 12 bulan dibandingkan kelompok tikus yang tidak diberikan minyak zaitun.
Tes juga menunjukkan perbedaan besar pada jaringan otak, khususnya fungsi sel saraf. Berdasarkan temuan ini, seorang peneliti senior, Dr. Domenico Pratico, mengatakan, minyak zaitun extra-virgin bisa menjadi bahan makanan baik lainnya selain buah dan sayuran untuk menjaga kesehatan otak.