Sukses

Kehilangan Chris Cornell Bikin Chester Bennington Bunuh Diri?

Para penggemar menduga Chester Bennington sampai depresi karena kehilangan Chris Cornell, sahabat tercintanya

Liputan6.com, Jakarta Vokalis Linkin Park, Chester Bennington, ditemukan tewas gantung diri pada Kamis, 20 Juli 2017, pagi waktu setempat. Spekulasi penyebab Chester bunuh diri bermunculan. Salah satu dugaan yang paling santer adalah Chester ingin menyusul Chris Cornell.

Chris Cornell, yang merupakan sahabat terdekat Chester Bennington juga tewas karena hal serupa pada 17 Mei 2017. Dan, beberapa hari sebelum kabar mengejutkan itu datang, Chester diketahui "menulis" surat untuk sang sahabat melalui unggahan foto di Instagram.

Adapun inti dari surat tersebut adalah Chester tak dapat membayangkan hidup di dunia tanpa ada sang sahabat yang juga seorang vokalis band Soundgarden dan Audioslave .

Dari unggahan itu yang membuat para penggemar Chester Bennington menduga bahwa penyebab dia sampai mengalami depresi, kemudian memutuskan untuk bunuh karena ingin bersama sahabat tercinta.

 

With all of my love Chris.

A post shared by Chester Bennington (@chesterbe) on

2 dari 2 halaman

Nekat Bunuh Diri karena Kehilangan?

Namun, benarkah seseorang yang kehilangan orang terdekat sampai "berani" melakukan tindakan bunuh diri?

Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dari Klinik Empati Departemen Psikiatri RSCM, Sylvia Detri Elvira, tak bisa memastikan benar atau tidaknya hal yang seperti itu.

"Pertama, saya enggak bisa memastikan, karena saya tidak ketemu orangnya dan enggak nanya-nanya sama dia," kata Sylvia.

Namun, lanjut dia, biasanya orang yang memutuskan untuk bunuh diri, seperti Chester Bennington dan Chris Cornell, karena dalam keadaan depresi berat.

"Dalam fantasi orang yang depresi itu, kalau dia nanti mati akan bertemu dengan orang-orang yang meninggalkan dia. Akan tetapi kehilangan yang dirasakan orang depresi itu bukan hanya sahabat, tapi bisa kehilangan kedudukan, dan lain-lainnya. Kita enggak tahu kalau beliau ini tipe yang mana. Yang jelas, jika sudah seperti itu benar-benar depresi berat," kata Sylvia saat dihubungi Health Liputan6.com pada Jumat, 21 Juli 2017.

Sylvia menjelaskan, orang yang depresi lebih dikuasai rasa putus asa yang membuat dia berani untuk bunuh diri. Otaknya tak lagi dapat bekerja sempurna, sehingga logikanya sudah tak jalan lagi.

Barangkali hal yang seperti itu juga menimpa Chester Bennington.