Liputan6.com, Jakarta Beberapa tahun sebelum bunuh diri, vokalis band rock Linkin Park, Chester Bennington, berjuang melawan depresi. Dalam sebuah wawancara, ayah enam anak ini terus terang mencurahkan perasaan hatinya yang sedang kelam.
Salah satu ungkapan hati Chester Bennington terkuak dalam sebuah wawancara di Rock Sound di 2015. Saat itu, pria kelahiran Arizona, 20 Maret 1976 ini mengungkapkan kebencian terhadap hidupnya sendiri.
Baca Juga
"Aku benar-benar membenci hidupku, dan aku seperti: 'Aku tak mau punya perasaan. Aku ingin menjadi sosiopat (antisosial). Aku tidak ingin melakukan apapun. Aku tidak ingin peduli apa yang orang lain rasakan. Aku tidak ingin merasakan apapun'," katanya saat itu mengutip People, Jumat (21/7/2017).
Advertisement
Bisa jadi, kondisi kesehatan mental yang tidak stabil seperti itu karena ada kejadian traumatis saat kecil. Dalam suatu wawancara majalah musik Kerrang di 2011, dia cerita tentang pelecehan yang menimpanya saat usia tujuh tahun.
"Jika aku ingat-ingat lagi masa kecilku, aku dilecehkan oleh orang-orang di sekitarku. Ketika semua kejadian mengerikan itu terjadi bisa membuatku sampai bergidik," katanya.
Rupanya saat itu dia sering dipukuli dan dipaksa untuk mengakui hal-hal yang tidak dilakukan. "Hal-hal itu membuatku kehilangan kepercayaan diri. Seperti kebanyakan orang, aku takut berbicara. Itu pengalaman yang sangat mengerikan," tuturnya.
Pengalaman pahit dalam hidupnya belum berakhir. Saat usia 11 tahun, dia harus menerima bahwa orangtuanya bercerai. Kemudian, dia beralih ke kokain dan metamfetamin. Lalu, saat masuk SMA dirinya pun mendapat perundungan karena tubuhnya kurus dengan penampilan yang berbeda.
Dan pada Kamis, 20 Juli 2017 Chester Bennington sudah ditemukan tak bernyawa. Dia memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Saksikan juga video menarik berikut: