Sukses

Hari Anak Nasional: 5 Cara Menyuburkan Minat dan Bakat Anak

Merayakan Hari Anak Nasional 2017, penting bagi orangtua untuk mengenal dan mengetahui minat dan bakat anak-anaknya.

Liputan6.com, Jakarta Hari Anak Nasional di Indonesia jatuh pada tanggal 23 Juli, sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984. Hari ini diperingati sebagai sebuah cara merayakan para penerus bangsa dan sekaligus menghormati hak-hak mereka.

Salah satu hak anak, sesuai dengan Undang-Undang no. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak adalah, hak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya.

Tapi mengenal minat dan bakat anak tidaklah selalu semudah yang dibicarakan. Belum lagi terkadang sistem dan kurikulum sekolah yang menyeragamkan, membuat orangtua yang tidak waspada, kesulitan untuk mengetahui minat dan bakat buah hatinya.

Untungnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh para orangtua untuk menemukan minat dan bakat anak-anak. Merayakan Hari Anak Nasional 2017, ini yang bisa orangtua lakukan untuk membantu anak-anak mencari tahu kesukaan dan kelebihan mereka, melansir Momiverse, Minggu (23/7/2017):

1. Kenalkan anak pada berbagai aktivitas berbeda

Berikan usaha terbaik Anda untuk tidak membatasi kegiatannya tidak hanya pada yang Anda suka atau biasa lakukan. Walaupun misalnya Anda tubuh besar dengan berbagai permainan olahraga, seperti misalnya basket, bola, dan lainnya, belum tentu anak menyukai hal yang sama.

Biarkan anak juga mencoba kegiatan lain, bahkan walaupun kegiatan itu asing untuk Anda.

Jika anak menunjukkan minat terhadap suatu jenis kegiatan, bantu mereka mencari tahu lebih jauh. Termasuk juga mencari apakah ada sanggar atau komunitas yang bisa membantu buah hati Anda mengembangkan dan menyalurkan minatnya itu.

2. Tak pernah ketinggalan berita keseharian anak

Selalu dengarkan omongan anak tentang apa yang membuat mereka tertarik. Walaupun misalnya hal itu tidak menarik untuk Anda, tetap dengarkan sampai selesai.

Dengarkan juga perkataan anak tentang apa yang tidak mereka sukai. Misalnya, jika mereka tidak suka olahraga atau musik. Perhatikan juga tanda-tanda yang lebih samar yang mereka berikan.

Jika anak benci berlatih musik, bisa jadi karena mereka memang tidak tertarik dengan alat musik itu. Jika anak menyukai sesuatu, Anda tidak akan perlu meminta mereka berlatih, mereka akan dengan senang hati melakukannya.

3. Dorong minat dan bakatnya

Banyak cerita tentang orangtua yang memadamkan api impian anak-anaknya, hanya karena mereka tidak melihat hal itu sebagai suatu kemungkinan. Jangan pernah lakukan hal itu.

Bahkan jika semangat dan minat Anda terkesan tidak realistis, biarkan mereka bermimpi dan mengikuti hatinya. Anda tidak pernah tahu kemana mimpi itu akan membawa mereka.

4. Jangan takut untuk melepaskan sesuatu

Anak mungkin akan mencoba berbagai kegiatan selama beberapa waktu, lantas memutuskan bahwa ia tidak lagi menyukainya. Bahkan jika anak gemilang di suatu aktivitas, jangan persoalkan jika anak memutuskan untuk berhenti melakukannya.

Kecuali jika anak memang memiliki kebiasaan kronis memulai dan menghentikan sesuatu, bukanlah sesuatu yang buruk untuk mencoba sesuatu kemudian menyadari mereka tidak menyukainya.

Sampaikan pada anak, dia harus menyelesaikan aktivitas tadi sampai semester atau tahun ajaran berakhir. Dia boleh mencoba aktivitas baru di semester depan Hal ini mengajarkan anak tentang memegang komitmen dan menyelesaikannya.

5. Biarkan anak yang memegang kemudi

Dalam urusan memilih minat dan bakat anak, cara terbaik adalah dengan membiarkan anak memegang kendali. Peran Anda hanyalah sebagai pelatih atau pendamping. Anda bisa memberi saran dari apa yang Anda lihat dari mereka., tapi usahkan semua yang mereka lakukan adalah sesuai keinginannya sendiri.

Setiap anak adalah individu yang unik, dan berbeda. Mereka memiliki rangkaian bakat dan minat yang berbeda-beda juga. Dan bagaimana mereka akan menyalurkannya dan memberikannya pada dunia, cara itu hanya mereka sendiri yang paling tahu bagaimana melakukannya.

Sampai anak menemukan ketertarikan dan minat yang benar-benar sesuai dengan dirinya, mereka tidak akan bahagia. Apalagi jika Anda memaksakan keinginan Anda padanya.

Video Terkini