Sukses

7 Fakta Sakit Kepala pada Anak

Sakit kepala tak mengenal usia. Bukan hanya terjadi pada orang dewasa, tapi juga pada anak-anak.

Liputan6.com, Jakarta Sakit kepala tak mengenal usia. Bukan hanya terjadi pada orang dewasa, tapi juga pada anak-anak. Sekitar 15-20 persen anak-anak usia 5-14 cenderung mengalami sakit kepala.

Dalam dunia medis ini adalah normal. Tapi apa sebenarnya yang memicu anak-anak ini sakit kepala?

Melansir Boldsky, Kamis (27/7/2017), ada beberapa fakta tentang sakit kepala yang diderita anak-anak. Orangtua wajib mengetahui apa yang membuat kepala seorang anak berdenyut, sehingga mereka merasa kesakitan.

Fakta 1

Sakit kepala pada anak bisa dipicu karena mereka terlalu banyak menangis, dehidrasi, belum makan, dan stres.

Fakta 2

Sakit kepala bisa dilihat dari beberapa tipe yaitu primer dan sekunder. Sakit kepala sekunder merupakan gejala dari beberapa kondisi medis, artinya ada penyakit lain yang memicu anak tersebut sakit kepala. Sedangkan sakit kepala primer adalah gejala utama yang berasal dari dalam kepala.

Fakta 3

Migrain adalah tipe utama sakit kepala. Kondisi ini terjadi karena ketegangan dan dianggap sebagai sakit kepala tipe primer.

Fakta 4

Sekitar 10 persen anak menderita migrin. Sakit kepala tipe ini menimbulkan sensasi berdenyut di dalam kepala. Rasa menyakitkan ini bisa berlangsung berjam-jam. Kondisi paling parah dapat menyebabkan muntah.

Fakta 5

Sakit kepala sekunder bisa dipicu karena infeksi, kecemasan depresi, sinus, atau sakit leher.

Fakta 6

Selain tipe primer dan sekunder ada juga tipe cluster. Biasanya sakit kepala ini menyerang anak usia 10. Sakit kepala ini bisa berlangsung selama tujuh hari atau lebih. Rasa sakit ini berada di belakang mata, sehingga membuat mata menjadi merah.

Fakta 7

Sakit kepala yang sering terjadi berulang bisa menjadi tanda adanya tumor di kepala. Ada baiknya jika Anda segera membawa anak ke dokter untuk memeriksakannya. 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:Â