Sukses

Mahasiswa Unair Berhasil Ciptakan Pembuluh Darah Buatan

Lima mahasiswa prodi Teknobiomedik Universitas Airlangga berhasil menciptakan pembuluh darah buatan (sintesis).

Liputan6.com, Jakarta Lima mahasiswa Program Studi Teknobiomedik Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur, berhasil membuat pembuluh darah buatan (sintesis) biodegradable untuk kasus aterosklerosis. Lima mahasiswa ini adalah Iffa Aulia Fiqrianti, Claudia Yolanda Savira, Muhammad Abdul Manaf, Fitria Renata Bella, dan Nadia Rifqi Cahyani.

Aterosklerosis merupakan penebalan atau penyempitan arteri akibat penumpukan plak di dinding arteri. Ini terjadi ketika lapisan sel pada dinding dalam arteri, yang bertugas menjaga kelancaran aliran darah, menebal dan mengeras hingga menghambat aliran darah.

Temuan kelima mahasiswa Unair tadi bisa menjadi implan yang sangat dibutuhkan pasien aterosklerosis. Penyempitan pembuluh darah dapat mengakibatkan berbagai penyakit fatal, seperti stroke, angina, dan jantung koroner.

Mengutip laman Unair News, Selasa (1//8/2017), WHO melaporkan, penyakit pembuluh darah dan jantung merupakan penyakit tidak menular dengan angka kematian tertinggi di dunia, mencapai 46 persen. Di Indonesia, penyakit ini menjadi penyebab 37 persen kematian dari total kematian penyakit tidak menular.

Untuk mengobati aterosklerosis, biasanya dilakukan operasi vascular bypass menggunakan graft (jaringan hidup yang dicangkokkan) pembuluh darah. Graft dari donor atau hewan saat ini juga mulai ditinggalkan karena bisa mengakibatkan reaksi penolakan dari tubuh pasien.

Pilihan lainnya adalah dengan menggunakan graft dari tubuh pasien sendiri. Namun hal ini memiliki masalah kualitas, karena pasien tersebut telah mengalami penyakit pembuluh darah.

Kondisi inilah yang membuat pasien membutuhkan graft buatan (sintesis) yang aman bagi tubuh pasien, ujar Iffa Aulia Fiqrianti, ketua tim inovasi.

"Kami mencoba membuat pembuluh darah dari poly L. lactic acid (PLLA), kitosan, dan kolagen. PLLA ini aman bagi tubuh, karena akan terurai menjadi asam laktat yang dapat diserap tubuh. Kombinasi kitosan dan kolagen dapat membantu perlekatan sel, sehingga ke depannya ketika graft terurai dan akan tergantikan oleh sel tubuh pasien sendiri," kata Iffa.

Sebelumnya memang sudah ada graft sintesis komersial yang terbuat dari dacron. Hanya saja, menurut Iffa, graft dari dacron ini rentan mengalami kalsifikasi (pengerasan atau pengapuran).

Iffa mengharapkan, pembuluh darah sintesis temuan tim-nya kelak bisa membantu meningkatkan kualitas hidup pasien operasi vascular bypass.

Tahap penerapan klinis dari temuan ini memang masih panjang, namun menjanjikan. Hasil uji sitotoksisitas menunjukkan pembuluh darah buatan ini tidak beracun, sehingga aman digunakan di dalam tubuh.

Sebelumnya, penelitian ini telah disusun dalam proposal berjudul “Studi In Vivo Vascular Graft Hollow Fiber PLLA Coating Kitosan-Kolagen Solusi Penyakit Kardiovaskular Akibat Atherosklerosis”. Proposal ini telah lolos Dikti dan memperoleh dana hibah penelitian dalam program PKM Kemenristekdikti tahun 2016-2017.