Liputan6.com, Jakarta Anak Anda atau bahkan Anda sendiri kesulitan mendapatkan nilai bagus dalam pelajaran matematika, padahal sudah rajin belajar?
Bisa jadi kekurangan zat besi pada masa 1.000 hari pertama kehidupan menjadi penyebabnya.
Baca Juga
"Anak usia enam bulan butuh 11 miligram zat besi. Kalau kurang? Saraf enggak bisa tumbuh, berpikir lama, jangka panjang turun IQ bisa 10-15 turun. Ini juga terkait kemampuan matematika," tutur spesialis nutrisi dan penyakit metabolik dari RSCM, Dr dr Damayanti R Sjarif SpA(K), di Jakarta, Senin.
Advertisement
Zat besi bisa berasal dari daging merah, hati ayam, ikan, sayuran berwarna hijau, dan kacang-kacangan. Jika tidak, bisa dari makanan yang telah difortifikasi atau tablet zat besi (asalkan berkonsultasi dengan dokter lebih dulu).
Saat zat besi tak terpenuhi pada 1.000 hari pertama, sebanyak 65 persen penderita memiliki IQ di bawah 90. Artinya, dia hanya mampu menyerap pengetahuan dan ilmu dengan baik hingga kelas tiga sekolah menengah pertama.
Tak hanya zat besi, berbagai kebutuhan nutrisi lain yang tak terpenuhi semisal karbohidrat, vitamin, mineral, lemak, dan protein menyebabkan stunting, gangguan fungsi kekebalan tubuh dan berbagai masalah lainnya.
"Kalau diperbaiki gizinya setelah dua tahun, tidak akan sebagus bila kebutuhan gizinya terpenuhi sebelum dua tahun. Kalau seorang dewasa pernah alami kurang gizi dan pendek, kemampuan otak hilang 10 persen, kemampuan manual lima persen hilang," tutur Damayanti.
(Lia Wanadriani Santosa/Antara)