Sukses

Hipnoterapi: Dilarang Menonjol, Gagal Pidato

Melalui hipnoterapi, pria ini berhasil mengetahui penyebab dia tak bisa berbicara di depan umum.

Liputan6.com, Jakarta Pria berusia 45-an tahun ini terlihat tampan dan sangat matang. Saya kira agak tidak klop dengan pernyataannya di intake form saat mengunjungi tempat praktik hipnoterapi. Dia menulis bahwa tujuannya terapi supaya percaya diri berbicara di depan umum dan lancar berpidato.

“Dulu pekerjaan saya sales, sekarang bisnis sendiri,” ungkapnya dalam bahasa Indonesia berlogat Jawa.

Seiring dengan perkembangan usahanya, makin banyak pula rekanan dan karyawannya. Namun tidak demikian dengan kesanggupan Tom, sebutlah begitu namanya, untuk berbicara di depan orang banyak.

Sementara itu, perusahaan telah merencanakan pesta tutup tahun untuk bersyukur bersama. Sebagai pimpinan/pemilik usaha maka Tom harus berpidato. Pada awal tahun, bahkan relasi-relasi bisnisnya dari luar negeri juga akan datang, dan sekali lagi dia harus berpidato di hadapan mereka semua.

'“Masalahnya saya tidak bisa. Kalau bicara di depan umum selalu salah,” ungkapnya.

Saya sempat bertanya, bukankah sebagai sales dia sudah terbiasa berhadapan dengan orang baru, bicara kepada mereka, bahkan meyakinkan orang lain.

“Betul, dan saya sales yang sangat sukses. Tapi saya bicara one on one, tidak di depan orang banyak di panggung,” jawab Tom.

Penyuka mobil mewah ini lantas bercerita, beberapa waktu berselang lingkungan gereja di mana Tom tercatat sebagai anggota memintanya untuk sharing pengalaman bagaimana menerapkan nilai-nilai agama dalam praktek bisnis.

“Saya sangat grogi sehingga bicaranya ngawur,” katanya.

Kebetulan setelah itu, dia diminta berbicara lagi di lingkup gereja yang lebih luas, dan Tom merasa bicaranya makin tidak karuan.

“Istri saya bilang, sudah waktunya saya mencari bantuan profesional,” ujar pria asal Yogya ini. Apalagi nanti akan bicara di hadapan karyawan dan para relasi bisnis.

 

2 dari 3 halaman

Karena China

Cukup mudah membawa Tom rileks sangat dalam--yang lazim disebut kondisi somnambulis--di mana pikiran bawah sadar dapat diakses. Pikiran bawah sadar Tom menuntun ke peristiwa yang menjadi penyebab atau akar ketidakmampuan berbicara di depan umum. Sumber masalahnya terjadi di masa kecil, tepatnya saat Tom masih sekolah TK.

Bawah sadar Tom bercerita, sore itu orangtuanya kedatangan tamu. Mereka sangat baik dan dihormati oleh orangtuanya. Oleh Papa dan Mamanya, Tom yang sedang bermain di ruang keluarga bersama kakaknya, dipanggil keluar untuk diperkenalkan kepada tamu tersebut yang datang bersama anak-anaknya.

“Apa yang terjadi?”
“Enggak boleh keluar sama Koko,” kata Tom kecil. Koko adalah panggilan untuk kakak pada masyarakat etnis Tionghoa.
“Kenapa enggak boleh?”
“Kata Koko, aku orang China.”
“Lho, emang kenapa kalau orang China?”
“Kata Koko, mereka enggak suka orang China.”
“Maksudnya?”
Koko bilang mereka enggak suka kalau orang China tampil. Orang China enggak boleh menonjolkan diri,” ungkap Tom kecil.
“Ooo….”

Rupanya larangan dari sang kakak itulah yang menjadi penyebab Tom tidak dapat berbicara di depan umum dengan baik. Mengapa? Berbicara di depan banyak orang dipersepsikan oleh bawah sadar sebagai tindakan tampil dan menonjolkan diri, dan itu akan membuat Tom tidak disukai. Bawah sadar ingin melindungi Tom dari kebencian, dengan cara membuatnya gagal pidato supaya tidak menonjol.

Sebagai hipnoterapis, kami berbekal aneka macam teknik untuk menemukan dan menyelesaikan sumber-sumber masalah pada klien. Dengan teknik tertentu akhirnya bawah sadar Tom setuju dan dapat menerima bahwa program dari sang kakak tidak perlu lagi dipertahankan.

“Hari gini kok masih ada pikiran kayak gitu?” kata Tom heran sendiri usai terapi.

“Dan makin tidak masuk akal karena Anda sekolah di SMA De Britto, yang sangat menghargai pluralitas,” kata saya. Tom geleng-geleng kepala sambil tersenyum. 

 

3 dari 3 halaman

Catatan

Menyimak kasus Tom di atas, pelajaran apa yang dapat kita petik?

Program di pikiran sadar dengan di bawah sadar tidak selalu sama. Pikiran bawah sadar dapat memiliki persepsi sendiri atas suatu kejadian, peristiwa atau nilai-nilai yang ditanamkan oleh figur otoritas. Apa pun itu, biasanya bawah sadar bermaksud baik dan melindungi kita.

Salah satu mekanisme terjadinya masalah di pikiran bawah sadar adalah imprint (penanaman nilai-nilai atau keyakinan). Orangtua atau orang yang lebih dewasa adalah figur otoritas bagi anak-anak. Apa yang kita ucapkan dapat menjadi imprint. Oleh karena itu, kita perlu hati-hati dalam berkata-kata kepada anak-anak.

Bila hidup Anda terhalang, walaupun aneka macam keterampilan, pengalaman dan usaha telah dilakukan untuk menyingkirkannya, sudah saatnya Anda mencari bantuan profesional di bidang teknologi pikiran. Kemungkinan besar ada program tertentu di pikiran bawah sadar yang tidak disadari. *