Liputan6.com, Tangerang Jajanan sekolah terlebih sekolah dasar masih banyak ditemukan tidak aman dan tidak memiliki nilai gizi. Jika dibiarkan anak mengasup jajanan yang tidak tepat bisa berpengaruh pada kesehatannya di masa depan.
"Jajanan sekolah itu harus aman, sehat, dan bergizi. Anak-anak ini adalah masa depan bangsa, generasi penerus bangsa," kata Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Wowon Widaryat di SDN Kohod 3, Tangerang pada Selasa (8/8/2017).
Baca Juga
Faktanya, anak sekolah dasar saat memilih jajanan masih berpatok pada warna dan bentuk yang menarik. Bukan rasa, apalagi keamanan dan gizi produk.
Advertisement
Salah satu cara agar anak tahu mana jajanan sehat dan tidak yakni lewat edukasi. Sarihusada bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan kini sedang menjalankan program 'Warung Anak Sehat' di sekolah-sekolah dasar di Desa Kohod dan Kalibaru Tangerang.
Anak-anak diberi edukasi cara memilih jajanan sehat dan tidak. Tak cuma siswa, edukasi tentang nutrisi dalam makanan juga diberikan kepada para guru, orangtua dan pedagang makanan di sekitar sekolah.
"Semoga dengan program ini masyarakat dapat lebih sadar pentingnya asupan nutrisi sesuai kebutuhan anak sekolah," kata Government and External Scientific Scientific Affairs Director Danone Indonesia, Rachmat Hidayat di kesempatan sama.
Dalam mengedukasi siswa, guru, orangtua, dan pedagang jajanan Sarihusada bekerjasama dengan berbagai pihak. Mulai dari organisasi kepemudaan yang berfokus pada Sustainable Development Goals yakni AISEC dan mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor.
Ketika semua pihak sudah tahu pentingnya nutrisi, jajanan sekolah pun jadi aman, sehat, dan bergizi.Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:Â