Sukses

Baby and Daddy: Reza dan Putri Rea yang Gemar Menari

Menjadi ayah selalu menjadi pengalaman istimewa, terutama menjadi ayah dari seorang putri. Atau untuk Reza, seorang putri yang gemar menari.

Liputan6.com, Jakarta Nama saya Reza Rinaldi, suami dari Rani Oktavia. Saya dan Rani memiliki seorang putri. Karena awal nama kami sama-sama dari huruf "R", akhirnya kami memutuskan untuk menamai anak kami juga dengan awalan R. Tanggal 14 Agustus 2015 lalu, Radeska Rea Rinjani, putri pertama kami lahir. Simak ya, cerita saya dalam Baby and Daddy edisi Minggu (20/8/2017) ini.

Saya menikahi perempuan jagoan. Malahan kadang saya merasa Rani itu lebih jantan dibanding saya. Ini juga terbukti saat Rani hamil. Dia hampir tidak pernah mengeluh, semuanya dilalui dengan tenang. 

Rani hobi naik gunung, dia lebih piawai mendaki dibanding saya. Dia sudah mendaki puncak-puncak tertinggi di Indonesia, seperti Rinjani, Mahameru dan Kerinci. Saat hamil 6 bulan, Rani minta diajak babymoon ke Jogja, dia memilih naik mobil alih-alih pesawat. Hamil 7 bulan, Rani dan saya camping di Gunung Panca. 

Saat Rani melahirkan, alhamdulillah saya bisa menemani. Walau sebenarnya saya takut lihat darah, demi istri dan putri kami, saya tidak pernah meninggalkan sisi Rani sama sekali. Bahkan sampai saat dokter meminta saya memotong tali pusar Rea, nama panggilan putri kami. 

Saat pertama kali mendengar tangisan Rea, itu pengalaman yang sungguh sangat luar biasa. 

2 dari 4 halaman

Rea hobi menari

Radeska Rea Rinjani. Nama itu tentunya punya arti tersendiri. Radeska artinya kebahagiaan, Rea artinya mengalir, dan Rinjani berarti semangat yang kuat. Kebahagiaan yang mengalir penuh semangat kuat. Setidaknya begitu harapan kami untuk Rea. 

Di usianya yang kini dua tahun, rasanya harapan kami itu tidak jauh berbeda dengan kenyataan. Dibanding dengan saya, Rea memang lebih dekat dengan ibunya. Tapi pembelaan saya, itu karena Rea masih menyusu ASI. 

Walau begitu, Rea itu hobi sekali menari. Tepatnya, mengajak saya menari atau menari bersama saya. Biasanya pulang kerja, saya disambut sama kelincahan Rea yang lebih mirip ulat nangka yang petakilan di kasur. 

Rea suka sekali mendengar lagu dan tarian. Setiap dengar lagu, dia pasti joget-joget sendiri, dan ayahnya ini sering banget diajak joget. Saya tidak boleh menolak, harus ikut joget, kalau tidak Rea pasti menangis. 

Usaha Rea itu didukung juga oleh istri. Rani sering memberi beberapa referensi video tarian dan lagu anak-anak pada Rea. Dan ayahnya inilah yang harus mempraktikkan tarian tadi. 

3 dari 4 halaman

Melatih kecintaan pada alam

Selain menari, Rea juga senang mendengar cerita. Dia bisa duduk tenang mendengarkan cerita saya atau Rani. Biasanya dia akan tertawa terkekeh-kekeh mendengar cerita kami tentang Rea saat masih kecil.

Kami juga mengajarkan Rea untuk mulai mencintai alam. Tentunya ini karena saya dan Rani sama-sama pecinta alam.

Pulang kerja biasanya saya dan Rea sering nonton TV berdua. Biasanya channel yang dipilih adalah National Geographic. Karena selain menari, Rea juga suka binatang. Bahkan dengan bangga saya katakan, Rea hapal nama-nama binatang lebih banyak dibanding anak-anak lain seumurnya. 

Nanti kalau Rea sudah siap, saya dan Rani berencana untuk mengajaknya naik gunung. Setidaknya, kami bertiga harus sampai ke tempat bulan madu saya dan Rani dulu, Ranu Kumbolo. 

4 dari 4 halaman

Perubahan setelah jadi ayah

Menjadi ayah tentu merubah hidup saya. Saya jadi melihat sesuatu dengan cara yang berbeda. Dan hal ini juga berpengaruh pada pertimbangan saya dalam mengambil keputusan.

Misalnya saja, sekarang saya mulai lebih bijak mengatur waktu. Kalau ingin main bersama teman, saya usahakan bisa mengajak Rani dan Rea, hitung-hitung refreshing. 

Saya juga mulai memutar otak mencari penghasilan tambahan. Tujuannya agar kami sekeluarga bisa lebih sering jalan-jalan. Salah satu cara yang saya dan Rani pilih adalah, membuka toko bayi sendiri. 

Toko bayi itu terinspirasi saat Rani hamil Rea dan sering kalap belanja. Biasanya juga, barang-barang bayi kami beli secara grosir. Mulailah terpikir untuk membeli barang-barang bayi untuk dijual ke orangtua yang lain. Lahirlah Mini Kumiko, toko bayi online kami. Toko itu kami buka ketika Rea berusia 5 bulan. 

Selain itu, sejak menjadi ayah saya juga berusaha sedikit mengubah karakter. Sekarang saya selalu berusaha untuk menjaga perkataan dan perbuatan. Apapun yang akan saya ucapkan atau lakukan, saya usahakan untuk menyaringnya terlebih dahulu. Karena saya ingin, Rea nanti jadi manusia yang lebih baik dari saya. 

Harapan saya, Rea nanti bisa jadi perempuan yang mandiri, dan pintar tentunya. Saya sama istri juga ingin Rea nantinya bisa terjun ke dunia musik. Tapi tentunya itu semua terserah Rea, kami tidak akan memaksa. Saya ingin Rea bisa jadi apa saja yang dia inginkan, selama itu baik. 

Sebagai seorang ayah, saya hanya bisa berharap semoga bisa selalu membimbing Rea jadi yang terbaik. Bisa jadi kepala keluarga yang baik. Dan, bisa ajak Rea naik gunung. 

Oh iya, satu lagi. Saya dan Rani berharap bisa memberi Rea adik kembar. Doakan, ya!

*Ingin eksis seperti Baby and Daddy di atas? Sahabat Liputan6.com bisa mengirimkan foto bayi Anda dan sang ayah beserta kisah singkatnya ke email redaksi Health: health.liputan6@gmail.com, dengan syarat sebagai berikut,

- Kirimkan 5 foto lowres (@ maksimal 1 MB) bayi dan ayah dengan pose dan angle menarik

- Tulis kisah singkat lima paragraf tentang bayi Anda

- Cantumkan data diri (nama, nomor telepon, alamat)

** Kami akan memuat foto "Selfie Baby and Daddy" setiap minggu

 

Â