Liputan6.com, Jakarta Presiden Amerika Serikat Donald Trump beberapa kali melihat proses gerhana Matahari dengan mata telanjang pada 21 Agustus 2017. Untung saja ada staf kepresidenan yang mengingatkannya untuk menggunakan kacamata khusus. Jika tidak, dia berisiko mengalami gangguan penglihatan.
Menurut dokter spesialis mata, Ralph Chou, orang yang melihat gerhana Matahari dengan mata telanjang saat detik-detik gerhana Matahari berpotensi penglihatan jadi kabur atau eclipse blindness. Sayangnya, tak banyak data yang menunjukkan hal tersebut.
Baca Juga
Data yang dimiliki Chou, terdapat 20 kasus laporan gangguan penglihatan saat ada gerhana Matahari total di Kanada. Lalu, pada saat gerhana Matahari terjadi pada tahun 1999 terdapat 70 laporan kasus gangguan penglihatan mata di Inggris.
Advertisement
Sebagian besar orang-orang yang mengalami gangguan tersebut melihat fenomena gerhana Matahari tanpa kacamata khusus.
"Jika kita melihat data dari populasi lebih besar pada jutaan orang, angka yang terdapat lebih besar," kata Chou mengutip Time, Selasa (22/8/2017).
Dari laporan yang ada, hanya setengah orang yang terganggu penglihatannya usai melihat gerhana Matahari secara langsung kembali pulih. Sisanya mengalami gangguan penglihatan secara permanen.
Saksikan juga video menarik berikut: