Liputan6.com, Inggris Obat diabetes yang berasal dari zat pada air liur kadal ternyata bisa mengatasi gejala penyakit parkinson. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal medis Inggris, The Lancet. Dalam sebuah studi yang didanai Yayasan Michael J Fox untuk penelitian parkinson.
Baca Juga
Advertisement
Para ilmuwan menemukan, suntikan mingguan dari obat diabetes, yang disebut exenatide meningkatkan keterampilan motorik pasien parkinson. Parkinson merupakan penyakit kerusakan otak dan saraf yang memengaruhi sistem gerakan tubuh.
Penelitian yang dipimpin Tom Foltynie dari University College London di Inggris melibatkan 60 orang yang mengalami parkinson.
Sebanyak setengah peserta diberikan exenatide dan sisanya diberikan plasebo (obat yang dibuat tanpa bahan kimia yang kadang hanya berisi cairan garam).
Penelitian ini dilakukan selama 48 minggu. Dilansir dari Cosmos Magazine, Kamis (24/8/2017), ilmuwan menemukan, exenatide membuat pasien parkinson menjadi lebih baik menggerakkan tubuh dan lincah berbicara dibandingkan pasien yang diberikan plasebo.
Â
Simak video menarik berikut ini:
Belum temukan efek jangka panjang
Belum temukan efek jangka panjang
Dalam penelitian ini, ilmuwan belum mengungkapkan, apakah obat diabetes yang berbahan zat dari liur kadal akan memengaruhi kemajuan penyakit parkinson dalam jangka panjang. Walaupun begitu, ilmuwan menyimpulkan, exenatide merupakan obat masa depan yang bisa dibilang menjanjikan untuk pasien parkinson.
Penelitian investigasi dan efek terhadap gejala sehari-hari harus diperiksa dalam uji coba jangka panjang, tulis ilmuwan.
Obat diabetes ini pertama kali dipasarkan pada tahun 2005 sebagai pengobatan diabetes tipe 2. Obat ini berasal dari zat yang ditemukan di air liur kadal Gila (Heloderma suspectum)--kadal beracun yang ditemukan di Amerika Serikat bagian selatan dan Meksiko bagian utara.
Zat dari liur kadal mengaktifkan reseptor hormon yang dikenal sebagai GLP-1 di pankreas dan merangsang produksi insulin. Hal ini meningkatkan pemasukan dopamin (rangsangan antar saraf) dan menurunkan pembengkakan.
Kehadiran exenatide dalam pengobatan diabete termasuk fokus perhatian yang tinggi. Hal ini dikarenakan diabetes tipe 2 dianggap sebagai faktor risiko penyakit neurodegeneratif (penyakit yang menyerang sel saraf), seperti parkinson dan alzheimer (penurunan daya ingat).
Advertisement