Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Bikin Geger, Pengakuan Wanita yang Lakukan Aborsi di Usia 19

Pada akhirnya, tindakan aborsi akan berujung penyesalan.

Liputan6.com, Jakarta Kassi Underwood adalah seorang penulis buku May Cause Love: An Unexpected Journey of Enlightenment. Dia menulis kisah mengenai aborsi yang dialaminya pada usia 19 tahun.

Mengutip laman Womens Health Mag, Senin (28/8/2017), Kassi menggambarkan kisah yang dialaminya saat musim semi pada 2004, Kassi mendapatkan hasil positif saat melakukan tes kehamilan di sebuah klinik.

Bagai di sambar petir di siang bolong, Kassi merasa menyesal karena kecanduan alkohol dan berkencan dengan seorang pecandu heroin yang baru dikenalnya selama dua bulan. Ditambah, sang pacar tidak siap untuk menjadi ayah dari buah cinta mereka.

Ia hidup mandiri dan jauh dari sang ibu. Wanita yang bisa menjadi tempat menumpahkan perasaan adalah bosnya di toko vintage di Vermont.

Usai berdiskusi, Kassi memutuskan untuk melakukan aborsi. Namun dia mengaku bingung dengan pilihan tersebut karena aborsi merupakan hal tabu di tempat Kassi dibesarkan.

Dalam keadaan bingung karena tidak memiliki cukup biaya untuk aborsi, bagai kejatuhan durian runtuh, Kassi pun dipecat.

Saksikan video menarik berikut:

2 dari 2 halaman

Ibu, tempat mencurahkan masalah

Akhirnya, Kassi memberanikan diri menghubungi ibunya akibat rasa sakit tak tertahankan, mual dan rasa lelah. Saat mendengar suara sang ibu, Kassi tidak sanggup mengatakannya. Hingga akhirnya dia berhasil jujur, ibunya bersedia membesarkan anaknya jika Kassi memutuskan untuk menjalani kehamilannya, namun Kassi menolaknya.

Saat hari operasi aborsi tiba, Kassi sendirian menghadapinya. Kassi melihat suster membawa meja dorong dengan janin di atasnya. Dia merasakan gemetar hebat. Kassi merasa hatinya hancur.

Selama enam tahun Kassi dihantui mimpi buruk tentang janinnya. Dia diselimuti kesedihan berkepanjangan dan tidak mampu mengatasinya. Hal ini membuatnya depresi dan dia melakukan meditasi untuk mengatasinya.

Setelah melakukan perjalanan untuk mendapatkan pencerahan dari banyak wanita yang telah melakukan aborsi. Hal ini membuatnya lebih kuat. Namun bagaimana pun, aborsi adalah sebuah tindakan yang pada akhirnya akan membuat siapa pun menyesalinya. Untuk itu, penting untuk tidak melakukan seks bebas.

Â