Sukses

Berhenti Percaya pada 3 Mitos Stres Ini

Minum alkohol katanya dapat menghilangkan stres, mitos atau fakta ya?

Liputan6.com, Jakarta Stres memang tak memandang usia dan jenis kelamin, tapi tak seharusnya Anda percaya begitu saja dengan mitos-mitos seputar stres yang justru dapat membuat Anda semakin tidak karuan. Apa saja mitos tersebut?

Stres adalah respon tubuh yang alami terjadi. Semua orang tidak bisa menghindari kondisi ini, tapi Anda bisa mencegah dan mengelolanya lebih dulu. Seperti dilansir laman Hello Giggles, Senin (28/8/2017) berikut tiga mitos seputar stres yang harus segera Anda singkirkan.

1. Semua orang alami stres yang sama

American Psychological Association (APA) mengatakan, setiap orang memiliki stres yang berbeda. Respons stres bisa emosional, fisik, atau keduanya. Semua orang memiliki reaksi stres yang berbeda dan strategi menghadapinya pun berbeda.

"Anda bisa menceritakan kepada teman atau ada orang yang memilih beryoga untuk mengatasi stres mereka," jelas APA.

2 dari 2 halaman

Mitos stres

2. Stres selalu datang dari kehidupan

Menurut psikolog Andrew Bernstein, stres bukan selalu datang dari kehidupan sehari-hari. Melainkan berasal dari apa yang Anda pikirkan.

Terlalu memikirkan sesuatu hal secara berlebihan dan tidak mengorganisirnya dapat menyebabkan pikiran yang menumpuk, ditambah dengan reaksi emosi dan situasi. Hal tersebut menyebabkan munculnya stres dalam kehidupan Anda.

3. Minum alkohol cara terbaik atasi stres

Tak jarang individu memilih pergi ke bar atau kelab untuk menenggak satu atau dua gelas alkohol kala stres. Sayang, itu hanya mitos yang membuat stres Anda semakin kacau.

Dalam penelitian Journal of Endocrinology and Metabolism, alkohol justru dapat meningkatkan jumlah hormon stres yang dihasilkan otak. Jadi, urungkan niat jika Anda ingin minum alkohol saat kondisi stres, itu tak akan membantu Anda.