Liputan6.com, Tokyo: Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca, pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Seperti dilansir kantor berita NHK, Rabu (24/11), Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan tingkat karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya di atmosfer bumi mencapai rekor tertinggi pada tahun 2009 silam.
Juru bicara badan khusus PBB untuk meteorologi, mengatakan, rata-rata gas rumah kaca tahun lalu terkonsentrasi pada karbondioksida di udara adalah 386,8 ppm, naik 0,42 persen dari tahun sebelumnya. Ia menambahkan generasi peningkatan metana karena tanah beku mencair di bawah suhu tinggi di wilayah lintang tinggi di belahan bumi utara. Organisasi ini juga melihat adanya peningkatan metana untuk curah hujan lebih tinggi di daerah tropis disebabkan oleh La Nina.
Sedangkan, efek dari bertambahnya konsentrasi karbon dioksida dan gas rumah kaca, ozon seperti juga gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global. Emisi gas rumah kaca yang paling besar berasal dari kegiatan ekonomi, upaya untuk mengurangi emisi yang disebabkan oleh kegiatan ekonomi sangat penting di masa mendatang. (Vin)
Juru bicara badan khusus PBB untuk meteorologi, mengatakan, rata-rata gas rumah kaca tahun lalu terkonsentrasi pada karbondioksida di udara adalah 386,8 ppm, naik 0,42 persen dari tahun sebelumnya. Ia menambahkan generasi peningkatan metana karena tanah beku mencair di bawah suhu tinggi di wilayah lintang tinggi di belahan bumi utara. Organisasi ini juga melihat adanya peningkatan metana untuk curah hujan lebih tinggi di daerah tropis disebabkan oleh La Nina.
Sedangkan, efek dari bertambahnya konsentrasi karbon dioksida dan gas rumah kaca, ozon seperti juga gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global. Emisi gas rumah kaca yang paling besar berasal dari kegiatan ekonomi, upaya untuk mengurangi emisi yang disebabkan oleh kegiatan ekonomi sangat penting di masa mendatang. (Vin)