Liputan6.com, Jakarta Kembung tidak boleh dianggap wajar dan dipandang remeh. Sebab, kembung yang begitu parah bisa berdampak pada pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.
Profesor bidang Gastroenterologi dari The Gut Foundation, Terry Bolin, mengatakan, bagi wanita, perut kembung adalah masalah yang nyata. Dua pertiga wanita akan mengalami kembung secara berkala.
Advertisement
Baca Juga
"Tapi, satu dari lima wanita akan mengalami kembung cukup parah yang berdampak pada pekerjaan dan kehidupan mereka," kata Terry.
Kembung bisa disebabkan gas yang dihasilkan saat kita makan dan minum. Gas normalnya diproduksi di usus besar, kemudian bergerak melalui tubuh sebelum diserap tubuh.
Namun, pada wanita yang terkena masalah ini, kembung itu terjadi di usus kecil, bukan usus besar. Ini yang menyebabkan perut mereka tampak lebih besar, bahkan sering disebut orang seperti sedang hamil.
"Gas karbon biasanya bergerak melalui usus kecil. Jika terperangkap, itu yang membuatnya menjadi tidak nyaman," kata Terry dikutip dari situs Body and Soul, Selasa (5/9/2017)
Kembung, kata Terry, dapat diatasi dengan perubahan pola makan, penggunaan obat seperti Buscopan atau Colofac, atau dengan mengonsumsi probiotik untuk memperlancar pencernaan.
Seperti yang disebutkan Trent Watson, ahli diet terakreditasi dari London, yang menyebut banyak pasien yang datang ke tempat praktiknya karena masalah kembung.
Menurut Trent, kembung yang menimpa para pasiennya disebabkan makan terlalu banyak. Padahal, makan yang dianjurkan adalah di saat sedang lapar dan mampu mengeremnya.
"Dan, mulailah sadar bahwa sebenarnya Anda sudah kenyang. Jadi, 20-30 menit kemudian Anda tidak akan merasa kembung," kata Trent.