Liputan6.com, Jakarta Musik dipercaya dapat mempengaruhi kecerdasan anak. Sejak dalam kandungan banyak ibu mendengarkan musik klasik untuk menstimulasi otak anak dalam kandungan. Dengan harapan, anak yang terlahir akan memiliki otak yang cerdas.
Ini bukanlah mitos. Nyatanya musik memang memiliki andil besar dalam kecerdasan seorang anak. Namun stimulasi musik tak hanya dilakukan saat mereka di dalam kandungan, tapi juga ketika mereka berada dalam usia golden age (0-5 tahun), seperti yang ditulis Science Daily, Senin (11/9/2017).
Baca Juga
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Academy of Child & Adolescent Psychiatry, anak-anak yang terbiasa bermain biola atau piano akan lebih mudah fokus dan memusatkan perhatian. Di samping itu mereka akan pandai mengontrol emosi dan mengurangi kecemasan.
Advertisement
Musik juga dapat membuat seorang anak merasa nyaman, terutama saat menjelang tidur di malam hari. Dengan tidur yang berkualitas tentu saja anak akan mudah dalam mencerna setiap pelajaran yang diberikan.
Penelitian ini menemukan jika musik dapat mengubah area motorik otak. Hal ini dikarenakan dibutuhkan konsetrasi yang kuat, dibutuhkan kontrol dan kordinasi gerakan.
Pertambahan usia, korteks otak bagian luar akan mengalami perubahan dalam ketebalam. Dalam analisis MRI, kondisi ini akan mempengaruhi emosional anak mulai dari kecemasan, depresi hingga perilaku.
Musik dapat mempengaruhi perubahan komponen yang ada di otak. Berlatih musik akan mempengaruhi ketebalan pada bagian korteks yang berhubungan dengan memori dan pengontrolan emosi.
Selain itu, beberapa penelitian ilmu saraf menemukan, anak-anak yang berhubungan dengan musik memiliki perkembangan aktivitas saraf yang lebih besar daripada yang tidak bersinggungan dengan musik.