Liputan6.com, Jakarta Demi mencapai orgasme, wanita perlu mendapat rangsangan yang cukup. Proses rangsangan yang bermula di otak terjadi karena adanya gairah yang menggelora dan hasrat seksual yang tinggi.
Baca Juga
Advertisement
Namun, tak mudah merangsang wanita untuk orgasme. Untuk itu, pasangan perlu beberapa kali melakukan rangsangan.
Stimulasi klitoris dan vagina bisa membantu seseorang membangkitkan gairah bercinta wanita. Rangsangan pada G-spot juga bisa membuat orgasme.
Hal ini karena dinding depan vagina termasuk area yang sedikit bergelombang dan memiliki banyak ujung saraf. Area ini pun cukup sensitif memberikan kesenangan luar biasa pada wanita.
Saat orgasme tiba, denyut jantung meningkat, pernapasan menjadi lebih cepat, dan aliran darah mengalir ke vagina. Vagina mengembang dan payudara membengkak.
Secara internal, rahim juga ikut mengembang. Saat hubungan seksual terjadi, dinding vagina, anus, dan rahim berkontraksi secara berirama untuk mencapai satu klimaks.
Â
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Cara kerja otak saat orgasme
Otak melepaskan banyak zat kimia, terutama dopamin neurotransmitter, yang meningkatkan suasana menyenangkan saat berhubungan seks.
Ada juga pelepasan oksitosin, yang memberikan nuansa lebih intim terhadap pasangan, dikutip dari The Health Site, Selasa (12/9/2017).
Pada wanita, hippocampus dari otak dan amigdala (area otak yang terkait dengan ketakutan dan kecemasan) menunjukkan, aktivitas yang menurun saat berhubungan seks.
Advertisement
Saat klimaks
Selama klimaks, aliran darah ke vagina berhenti. Rahim, klitoris, dan vagina yang semula mengembang, kembali normal. Wanita pun bisa orgasme berkali-kali saat adanya sedikit rangsangan, setelah klimaks.
Ini bisa membantu wanita bergairah kembali untuk melanjutkan sesi panas bercinta.