Liputan6.com, Jakarta Katarak merupakan salah satu gangguan penglihatan yang paling umum serta merupakan penyebab utama kebutaan di dunia. Menurut Prevent Blindness America (PBA), gangguan pada mata ini terjadi pada 22 juta orang Amerika. Bahkan, akan ada lebih dari 30 juta orang Amerika menderita katarak pada 2020.
Katarak tidak mengenal usia tua, bayi baru lahir pun bisa menderita penyakit mata ini. Seperti yang baru-baru ini dialami oleh bayi Ibran, putra bungsu Asri Welas yang baru berumur 5 bulan. Lalu, bagaimana cara pengobatan katarak? Hal ini diungkap oleh dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, seperti dilansir dari Klikdokter, Selasa (12/9/2017).
Baca Juga
Katarak adalah perubahan lensa mata yang sebelumnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh. Dokter Astrid melanjutkan bahwa katarak menyebabkan penderitanya tidak bisa melihat secara jelas. Ya, karena dengan lensa yang keruh, cahaya sulit mencapai retina dan akan menghasilkan bayangan yang kabur pada retina.
Advertisement
Â
Haruskah operasi?
Saat ini, katarak hanya dapat disembuhkan dengan operasi, yakni menggantikan lensa mata dengan yang jernih.
"Hingga saat ini, belum ditemukan obat-obatan atau teknologi yang dapat menyembuhkan katarak tanpa operasi. Meskipun dapat memperlambat proses penebalan katarak, namun penyakit degeneratif (penuaan) tersebut belum diketahui penyebab dengan pasti. Biasanya katarak terjadi pada kedua belah mata dan tidak pernah terjadi hanya pada salah satu mata saja," papar dokter Astrid.
Penyebab katarak belum diketahui jelas, namun sebagian besar katarak terjadi karena proses penuaan. Di samping itu, katarak juga bisa disebabkan oleh penyakit sistematis seperti berikut ini, di antaranya:
1. Diabetes mellitus (DM)
2. Penggunaan obat tertentu, khususnya steroid
3. Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari (UV) dalam waktu cukup lama
4. Pernah operasi mata sebelumnya
5. Pernah trauma atau kecelakaan pada mata, atau mata terbentur
Â
Â
Advertisement
Faktor lain yang menyebabkan timbulnya katarak
Ternyata, faktor lingkungan juga ikut berperan mempercepat perkembangan katarak. Salah satunya seperti merokok atau kena bahan dan gas beracun lainnya.
"Penderita katarak akan mengalami penglihatan yang buram atau seperti berasap, ketajaman pengelihatan berkurang, penglihatan ganda, dan seringnya berganti-ganti kacamata yang diresepkan dokter. Ini merupakan karakteristik penyakit katarak. Jika hal tersebut dialami, maka dianjurkan untuk berkonsultasi dengan spesialis mata," terang dokter Astrid.