Liputan6.com, Jakarta Apa Anda, seorang pria, lelah dengan rutinitas sehari-hari dan berencana untuk ahli profesi sebagai pengurus rumah tangga? Hidup santai tanpai deadline dan ditanggung oleh istri?
Ternyata, bapak rumah tangga bukanlah ide yang baik, meski perbuatan tersebut sangatlah mulia. Sebuah penelitian mengungkapkan, menjadi bapak rumah tangga dapat meningkatkan risiko jantung, paru-paru kronis dan maag.
Baca Juga
Dalam penelitian yang dimuat di Journal of Aging and Heath, tim peneliti yang telah mempelajari hampir 1.100 pasangan suami istri selama tiga dekade, menemukan masalah kesehatan pada pria yang istrinya menjadi pencari nafkah utama.
Advertisement
"Pria yang dibesarkan dengan didikan bahwa merekalah yang harus jadi pencari nafkah utama, akan merasa gagal. Mereka juga bisa dibuat merasa tidak mampu oleh teman-temannya, keluarga, atau bahkan oleh istri dan anak-anaknya sendiri," ujar Deborah Carr, profesor di Boston University, Amerika Serikat, mengutip Time of India, Rabu (13/9/2017).
"Stigma ini bisa menghancurkan rasa maskulin dan harga diri pria," lanjutnya.Â
Studi menunjukkan, pria yang "ditumbangkan" dari posisi pencari nafkah utama, bisa jadi mencari pembuktian kejantanan mereka lewat cara-cara yang merusak diri, seperti merokok, minum alkohol, atau makan makanan tidak sehat.