Liputan6.com, Jakarta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) turut bersedih atas kasus kematian bayi Debora. Kematian bayi mungil ini diduga akibat keterlambatan penanganan medis saat ditangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Mitra Keluarga, Kalideres, Jakarta Barat.
Baca Juga
Advertisement
Menanggapi kasus kematian tersebut, IDI akan memanggil dokter yang menangani bayi Debora. Permasalahan ini perlu adanya klarifikasi menyangkut keselamatan pasien gawat darurat.
"Nanti IDI akan panggil dokter yang menangani bayi Debora. Dalam hal ini, jangan sampai dokter yang menangani pasien yang semata-mata disalahkan," kata Ketua Umum IDI, Prof DR Dr Ilham Oetama Marsis,SpOG (K), saat ditemui di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, ditulis Rabu (13/9/2017).
Menyoal keterlambatan penanganan pasien juga uang muka dalam kasus kematian bayi Debora, Prof Marsis berpendapat, hal ini memang terkait dengan policy (kebijakan) dari rumah sakit yang bersangkuan.Â
Simak video menarik berikut ini:
Â
Jangan salahkan dokter
Ketika ada permasalahan kebijakan, dokter memang harus tetap menaati kebijakan yang dikeluarkan pihak rumah sakit.
"Tapi kalau terjadi suatu masalah, jangan sampai dokter yang menangani pasien menjadi ujung tombak yang disalahkan,"Â ujar Prof Marsis.
IDI akan bersama-sama mengklarifikasikan kematian bayi Debora. Namun, bukan menuduh siapa yang dipersalahkan.
Advertisement