Liputan6.com, Jakarta Untuk mencegah kembali terjadinya pandemi influenza, Badan Kesehatan Dunia (WHO) siap mendukung Indonesia dalam upaya tanggap darurat terhadap bahaya pandemi influenza.
Virus influenza dapat bermutasi dan cepat menyebar. Mutasi virus influenza yang terus berlangsung merupakan ancaman kesehatan masyarakat yang dapat berpotensi dan berkembang menjadi ancaman global.
Baca Juga
Ketua Tim Program Kedaruratan Kesehatan Perwakilan WHO Indonesia Dr. Kwang Il Rim mengatakan, kesiapsiagaan merupakan kunci untuk mengurangi dampak dan mengendalikan kondisi darurat penyakit seperti influenza.
Advertisement
"Latihan simulasi adalah alat efektif untuk menguji dan melaksanakan evaluasi kapasitas yang telah ada, yang mendasari pengembangan dan penguatan kesiapsiagaan di negara tersebut. Inilah alasan diadakan simulasi pengendalian episenter pandemi influenza," ucap Dr. Kwang Il Rim saat menghadiri temu media di Gedung Kementerian Kesehatan pada Rabu (13/9/2017).
Selain itu, simulasi penanggulangan pandemi influenza diharapkan mampu memberikan kemajuan dalam penangangan flu burung jika kasus tersebut kembali terjadi di masa mendatang.
"Meski kasus flu burung di dalam negeri menurun, namun angka kematiannya masih lebih tinggi daripada internasional. Untuk itu kita melakukan simulasi seperti ini, sehingga nanti bagaimana penanganan di rumah sakit meningkat jika dilakukan kompetensi dan kapasitas dari seluruh lapisan," ucap Dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes.Â
Â
Saksikan video menarik berikut:
Â
Â
Simulasi penanggulangan pandemi influenza di Tangerang Selatan
Simulasi penanggulangan pandemi influenza yang akan dilaksanakan di Tangerang Selatan pada 19 dan 20 September 2017 mendatang memiliki karakteristik khusus yaitu akan dilakukannya adaptasi mekanisme pengendalian bencana nasional dan standar prosedur operasional dari Badan National Pengendalian Bencana untuk bencana non-alam.
Selain itu, simulasi ini menggunakan pendekatan pernyertaan seluruh lapisan masyarakat, kementerian dan lembaga serta institusi lainnya.
WHO juga menyertakan pakar dan mitra internasional dan regional untuk bekerjasama dengan Kementerian dan pakar Indonesia untuk mengembangkan mekanisme dan perangkat guna memastikan berjalannya simulasi yang efektif.
Dengan adanya simulasi ini diharapkan dapat memperlambat penularan pandemi influenza, mengenali secara dini dan menanggulangi dampak pandemi, menekan jumlah penderita yang dirawat, dan mencegah kematian akibat influenza.
Advertisement