Liputan6.com, Jakarta Penyalahgunaan obat-obatan yang menimbulkan efek ketergantungan seperti psikotropika dan narkotika masih marak terjadi. Padahal, bahaya penyalahgunaan obat golongan tersebut bisa menyebabkan kecanduan, overdosis, hingga kematian. Sebenarnya, apakah yang dirasakan tubuh saat minum obat golongan psikotropika?
Tingkat pengetahuan dan pemahaman yang rendah sering kali membuat seseorang berpikir bahwa obat-obatan seperti psikotropika merupakan jalan keluar dalam menghadapi segala permasalahan dalam hidup.
Baca Juga
"Banyak orang yang berpikir bahwa dengan meminum obat psikotropika badan menjadi tenang dan rileks, mungkin itu yang membuat penyalahgunaan obat masih terjadi. Padahal, obat seperti itu hanya bisa digunakan dengan pantauan dokter," ucap Arief Achmad Fauzi, S.Farm, Apt kepada Health-Liputan6.com pada Kamis (15/9/2017).
Advertisement
Lebih lanjut, dia menjelaskan, obat psikotropika memiliki efek sedativa dengan menenangkan saraf. Beberapa golongan psikotropika digunakan untuk pasien yang memang membutuhkan, seperti pasien insomnia.
"Penggunaan obat psikotropika pada pasien insomnia pun harus dengan resep dan pemantauan dokter. Biasanya saat gejala insomnia berkurang, obat akan dikurangi dosisnya dan dihentikan saat sudah sembuh," lanjutnya.
Tanpa pantauan dokter, penyalahgunaan obat golongan psikotropika dapat berujung fatal. Misalnya, memengaruhi saraf, mental, dan perilaku, serta efek yang tidak diinginkan lainnya.
Salah satu dampak dari penyalahgunaan obat psikotropika tampak pada kasus yang menimpa anak-anak di Sulawesi Tenggara. Puluhan anak mengamuk setelah meminum obat dengan bungkusan bertuliskan PCC. Obat tersebut diduga mengandung carisoprodol, yaitu obat relaksan otot yang memiliki efek samping dapat memengaruhi pikiran dan perbuatan seseorang.Â
Â
Saksikan video menarik berikut:Â
Â
Tips terhindar dari penggunaan obat psikotropika
Sebenarnya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar anak atau anggota keluarga terhindar dari penyalahgunaan obat psikotropika. Arief menyarankan langkah berikut:
1. Pantau pergaulan anak, biasakan ajarkan anak untuk terbuka kepada orangtua sejak kecil.
2. Sediakan waktu untuk berbincang mengenai keseharian anak, cari tahu apakah ada masalah yang sedang menimpanya dan bantulah mencarikan solusi agar anak tidak terbebani dan beralih ke penyalahgunaan obat-obatan.
3. Bagi orang dewasa, penting untuk memahami bahwa efek menenangkan dari obat psikotropika bukanlah jalan keluar karena efek bahaya yang jauh lebih besar justru akan mengintai, baik dari segi hukum maupun kesehatan.
4. Cobalah untuk meditasi atau menikmati alam bebas untuk menekan stres dan menghindari penyalahgunaan obat-obatan.
Â
Advertisement