Liputan6.com, Jakarta Beragam cara dilakukan orang untuk meninggalkan kebiasaan merokok. Salah satu alternatif yang paling banyak dipilih saat ini adalah vape. Tidak sedikit yang yakin, vape lebih aman dari rokok tembakau.
Apalagi kalau melihat hasil riset terbaru yang dirilis dua lembaga riset kesehatan asal Inggris, Royal College of Physicians dan Public Health England. Temuannya mencengangkan. Rokok elektrik atau vape dinilai 95 persen lebih aman dibandingkan rokok konvensional.
Baca Juga
Memang tidak dimungkiri, zat kimia yang terkandung di dalam vape tak sebanyak yang ada di dalam rokok tembakau. Kandungan nikotin di dalam vape lebih sedikit dibanding rokok tembakau. Begitu pula dengan kandungan tar dan karbon monoksida-nya.
Advertisement
Meski demikian, vape tak benar-benar terlepas dari zat kimia berbahaya yang mengancam kesehatan jiwa dan raga, dilansir dari Klikdokter, Rabu (20/9/2017). Menurut Dr. Andika Widyatama, ini 5 bahaya vape yang wajib Anda tahu.
1. Menyebabkan kecanduan
Nikotin yang terkandung di dalam vape dapat menimbulkan efek ketergantungan. Maka dari itu, Anda mungkin bisa berhenti merokok tembakau dan menjadi kencaduan vape. Ini sama bahayanya, karena pada dasarnya vape mengandung zat kimia berbahaya yang bisa menimbulkan efek buruk bagi tubuh.
Penelitian membuktikan, remaja yang mencoba vape memiliki kemungkinan untuk juga mencoba rokok tembakau.
2. Menyebabkan penyakit jantung
Meski tidak sebanyak rokok tembakau, zat nikotin yang terkandung dalam vape tetap dapat menimbulkan gangguan pada pembuluh darah arteri. Kejadian ini bisa memengaruhi kerja jantung dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Simak video menarik berikut:
Â
Waspada sel kanker dan penyakit paru
3. Meningkatkan risiko penyakit paru
Layaknya rokok tembakau, vape digunakan dengan cara dihisap. Ini tentu dapat memengaruhi kesehatan paru-paru Anda secara langsung. Zat kimia yang terkandung di dalamnya bisa menimbulkan reaksi peradangan dan kerusakan jaringan paru.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa vape bisa mengganggu fungsi regenerasi sel paru, sehingga menjadi lebih rentan terhadap infeksi bakteri tertentu.
4. Menimbulkan sel kanker
Nikotin cair beserta zat pelarut propilen glikol, gliserin, dan dieter glikol jika dipanaskan akan menghasilkan zat nitrosamine. Zat ini dapat memicu terjadinya kanker.
5. Membahayakan orang-orang sekitar
Paparan nikotin pada orang lain dapat menimbulkan kecanduan. Pada anak, hal ini dapat menimbulkan gangguan perkembangan otak. Selain itu, paparan nikotin pada ibu hamil juga dapat memengaruhi kesehatan janin dalam kandungan.
Vape atau rokok elektrik ternyata sama bahayanya dengan rokok tembakau. Lebih parahnya, biaya yang dibutuhkan untuk ‘menikmati’ bahaya vape tergolong tidak sedikit. Dengan ini, Anda menjadi rugi dua kali lipat: rugi kesehatan dan rugi finansial.
Advertisement