Liputan6.com, Jakarta Sentuhan seksual terhadap alat kelamin bisa memicu seseorang mengalami pubertas dini. Pernyataan ini dipublikasikan dalam studi baru, yang diterbitkan 21 September 2017 di jurnal PLOS Biology.
Baca Juga
Advertisement
Penelitian yang dipimpin Constanze Lenschow dan Michael Brecht dari Bernstein Center dan Humboldt University melaporkan, sentuhan seksual mungkin berpengaruh lebih besar terhadap pubertas.
Hormon seksual dan perubahan tubuh berkembang lebih cepat. Misal, payudara makin membesar dan mulai tumbuhnya bulu kemaluan di area kelamin bisa menimbulkan pubertas dini.
Namun, sentuhan seksual juga berkontribusi terhadap pubertas yang hadir lebih cepat, dilansir dari Medical Xpress, Jumat (22/9/2017).
Pubertas normal dialami anak laki-laki usia 9-14 tahun dan usia 8-13 tahun untuk anak perempuan. Pubertas dini terjadi pada anak-anak di bawah usia 8 tahun.
Â
Simak video menarik berikut ini:
ÂÂ
Â
Â
Â
Sentuhan alat kelamin
Selama studi, peneliti menempatkan tikus betina muda bersama tikus jantan. Korteks genital--area otak yang berhubungan dengan seksual--pada tikus pun berkembang.
Perkembangan korteks genital semakin terlihat saat alat kelamin tikus disentuh menggunakan sikat pelumas.
Dari hasil penelitian tersebut, efek sentuhan seksual bisa membantu peneliti memahami persepsi tubuh yang berubah ketika masa pubertas.
"Artinya, pubertas dini tak hanya disebabkan dari perubahan tubuh saja. Tapi sentuhan seksual, yang membuat korteks genital di otak berkembang juga memengaruhi timbulnya pubertas dini," kata Lenschow.
Advertisement