Liputan6.com, Ohio, Amerika Serikat Kebanyakan orang mungkin berpikir, kencing saat berenang di kolam renang termasuk hal biasa. Tapi urine yang bercampur klorin--zat yang ditambahkan agar menjaga air tetap bersih--di kolam renang ternyata berbahaya.
Baca Juga
Advertisement
Temuan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan di waterpark indoor--yang tidak disebutkan namanya--di Ohio, Amerika Serikat, pada tahun lalu.
Air kolam renang yang mengandung klorin dan bercampur keringat dan urine memengaruhi kesehatan petugas kolam renang.
Petugas waterpark memiliki kemungkinan empat kali lipat terkena gangguan mata dan pernapasan, laporan dari Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat. Ada sekitar 91 petugas waterpark yang berpartisipasi dalam penelitian ini.
Sepertiga petugas waterpark (29 persen) terkena setidaknya tiga gejala terkait mata dan hidung yang teriritasi, batuk, sakit tenggorokan, sesak napas atau sesak pada dada.
Â
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
ÂMinim ventilasi udara
Salah satu yang menyebabkan gangguan mata dan pernapasan makin memburuk karena urine adalah minimnya ventilasi udara.
Di kolam renang tertutup dan ruang lainnya, bahan kimia udara berbahaya seperti kloroform dan kloramines ini akan terbentuk. Kedua bahan kimia itu hasil dari campuran klorin dengan bahan kimia lain (keringat, urine, sel kulit, losion yang digunakan perenang) di air," jelas ahli epidemiologi dari CDC, Dr Sophia Chiu.
Bahan kimia lain yang tercampur klorin ini dapat terdispersi (terurai) bila waterpark punya ventilasi udara baik. Tapi pemeriksaan yang dilakukan tim CDC di waterpark Ohio ini, sistem ventilasi udara untuk menghilangkan kontaminasi udara terlihat kurang dirawat dan tidak beroperasi dengan baik.
Advertisement
Gangguan pernapasan
Gangguan pernapasan yang dialami petugas waterpark bersifat sementara. Mereka kembali sehat saat keluar dari area waterpark.
Tim CDC juga mencatat, tahun 2015, jutaan orang Amerika Serikat mengunjungi 192 waterpark tiap tahunnya. Udara yang beracun dari adanya klorin yang tercampur urine dapat memengaruhi banyak orang.
CDC merekomendasikan, petugas waterpark segera melaporkan jika merasa ada gejala gangguan pernapasan ke manajemen sehingga pengelola waterpark dapat mengambil langkah untuk memperbaiki aliran udara, dilansir dari Medical Xpress, Jumat (22/9/2017).
Mandi sebelum renang
Bagi pengunjung yang berkunjung ke waterpark, sebaiknya mandi terlebih dahulu sebelum memasuki kolam renang. Hal ini membuat tubuh lebih bersih.
Selain itu, pengunjung juga beristirahat sejenak agar bisa kencing di toilet yang sudah disediakan di area kolam renang.
Penelitian ini dipublikasikan pada 21 September 2017 di jurnal CDC Morbidity & Mortality Weekly Report.
Advertisement