Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

WC di Jerman, Ada Mesin Penyedia Kondom

Kondom bisa dengan mudah didapat oleh masyarakat di Jerman yang membutuhkan

Liputan6.com, Jakarta Stigma terhadap kondom sebagai alat kontrasepsi masih menjadi salah satu hambatan terhadap peningkatan penggunaan kondom di Indonesia. Berbeda dengan di Jerman, akses mendapatkan kondom amat mudah.

"Kamu pergi ke bioskop, habis nonton bioskop tiba-tiba mau make love (ML atau bercinta), di WC ada mesin kondom. Habis makan malam romantis di restoran mau make love, di WC ada mesin kondom. Anda dengan mudah menemukan kondom yang tersedia di seluruh supermarket di sana," kata Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Brawijaya Hospital and Clinic, Firman Santoso, Dr Med SpOG dalam acara "Pakai Kondom untuk Kontrasepsi dan Menjadi Pria yang Bertanggung Jawab" di Senayan City, Senin, 25 September 2017.

Menurut Firman, yang selama beberapa tahun menjadi dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Jerman, hal-hal seperti itu yang belum ada di Indonesia, karena dia sendiri menyadari bahwa kondom di sini masih menjadi hal yang tabu sekalipun oleh pasangan menikah.

"Padahal kondom adalah satu-satunya alat kontrasepsi, yang bukan hanya mencegah kehamilan, tapi juga penularan virus. Dan, kondom ini sangat efektif," terang Firman.

Firman, menambahkan, belum ada alat kontrasepsi yang memiliki sifat melindungi seperti kondom. Banyak memang alat kontrasepsi yang berfungsi mencegah kehamilan, tapi tidak dibarengin dengan melindungi si pemakai dari virus-virus berbahaya dan mematikan.

"Misalkan, pil kontrasepsi oral (pil KB), suntik KB, bahkan IUD itu hanya bisa mencegah kehamilan, tapi tidak bisa mencegah infeksi akibat seks yang bebas," Firman menambahkan.

Ia menekankan tak perlu takut kenikmatan seks jadi berkurang karena menggunakan kondom. Pemikiran itu perlu diluruskan, karena saat ini kondom memiliki ketebalan antara 0.05 hingga 0.02 milimeter sehingga tidak akan memengaruhi kualitas bercinta bersama pasangan.

"Dengan kondom, pasangan dapat merencanakan berapa anak yang diinginkan, sehingga anak-anak itu terjadi gizi dan pendidikannya, karena kalau banyak anak bakal susah," jelas Firman.