Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa ada gumpalan darah yang menempel di dalam pembalut saat menstruasi? Bukankah seharusnya menstruasi yang normal adalah darah yang cair tidak mengental atau menggumpal?
Susan Wysocki, seorang praktisi perawat dan anggota Dewan Asosiasi Kesehatan Seksual Amerika, menjelaskan tubuh kita direkayasa sedemikian rupa sehingga darah, dengan bantuan bahan kimia internal, dapat menggumpal, sehingga kita tidak mati kehabisan darah.
Baca Juga
Gumpalan darah ini juga dipicu karena tubuh melepas antikoagulan (zat pencegah pembekuan darah) untuk melindungi darah mens menggumpal saat dikeluarkan. Namun, saat volume darah mens tengah tinggi serta dikeluarkan dengan cepat, tak semua selaput rahim Anda bisa dipecah, sehingga inilah gumpalan yang luruh ketika menstruasi. Gumpalan tersebut umumnya berwarna merah atau gelap ketika darah mentruasi tengah deras-derasnya keluar, seperti dikutip dari Women's Health Mag, Rabu (27/9/2017).
Advertisement
Tak semua wanita mengalami penggumpalan darah saat menstruasi. Hal ini dipengruhi oleh kondisi individualnya apakah mereka berada dalam periode yang deras atau ringan.
Jika dipandang dari kacamata medis, penggumpalan darah saat menstruasi seharusnya tak berbahaya dan normal. Namun, untuk beberapa kasus penggumpalan darah menjadi masalah yang serius dan patut diwaspadai.Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:Â
Â
Penyebab munculnya darah menstruasi
Menurut Wysocki, penggumpalan darah bisa terjadi karena keguguran, penyakit, atau infeksi, seperti di bawah ini.
1. Mioma uteri dikenal sebagai tumor jinak. Kondisi ini akan membuat wanita merasa nyeri saat mentruasi dan darah yang keluar banyak disertai dengan gumpalan darah.
2. Infeksi rahim, kondisi ini juga akan membuat wanita merasa kesakitan saat mentruasi. Fase mentruasi akan berlangsung lama lebih dari satu minggu.
3. Keguguran, janin yang dikeluarkan dari rahim akan membuat vagina mengeluarkan banyak darah cair disertai gumpalan.
Advertisement