Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Pria Tak Sadar Organ Intimnya Patah Ketika Berhubungan Seks

Kenikmatan bercinta membuat pria usia 47 tahun ini tak menyadari apa yang terjadi pada penisnya usai berhubungan seks.

Liputan6.com, Jakarta Kenikmatan bercinta membuat pria usia 47 tahun ini tak menyadari apa yang terjadi pada penisnya. Dia mendapati penisnya memar dan air seninya berdarah usai bercinta. Ironisnya aktivitas seks itu telah dilakukan 12 jam sebelum dia menyadari jika penisnya bermasalah.

Bukannya tak menyadari, pria asal Inggris ini menuturkan jika dia merasakan sesuatu yang aneh saat berhubungan seks. Dia mendengar bunyi sesuatu seperti 'krek'. Menurutnya bunyi itu timbul karena terlalu panasnya sesi bercinta yang dilakukannya. Karena tak merasakan sakit, dia pun tetap melanjutkan sesi bercinta itu hingga ejakulasi.

Setelah 12 jam berlalu, pria yang tak disebutkan namanya itu mendapati penis dan skrotumnya memar. Dia juga mengalami pendarahan saat buang air seni.

Saat dilarikan ke rumah sakit, Dr Richard, ahli urologi di The Bladder Clinic Brimingham menjelaskan, jika pria tersebut mengalami patah tulang di dalam penisnya. Menurutnya, posisi seks dengan metode sexual gymnasts sangat berbahaya karena berisiko patah tulang di penis, seperti yang dilansir Daily Mail, Kamis (28/9/2017).

Dr Richard juga menjelaskan, penis patah dapat terjadi karena kecorobohan dalam melakukan beberapa jenis posisi seks. Hal ini dapat terjadi di setiap situasi selama berhubungan seksual ketika penis mendorong tidak pada tempat yang seharusnya, sehingga dia menabrak sesuatu yang solid (seperti perineum). Biasanya ini terjadi saat berhubungan seks vaginal dengan posisi wanita di atas. Seperti cow girl dengan tangan di atas misalnya. 

 

Saksikan juga video berikut ini: 

 

2 dari 2 halaman

Tanda penis patah

Kondisi penis patah dikenal juga dengan istilah fraktur penis di dalam dunia medis. Fraktur penis sendiri dipicu karena robeknya tunika albuginea.

Tunika ini mengelilingi corpora cavernosa, jaringan spons khusus dalam inti penis yang diisi dengan darah selama ereksi. Saat jaringan ini robek, maka darah akan bocor ke semua jaringan di area penis. Kondisi ini akan membuat penderita mengalami penumpukan urine di jaringan penis dan pembekuan darah di hematoma.

Solusi untuk mengatasinya adalah melalui jalan operasi. Meski begitu, tak semua penderitanya dapat lepas dari masalah ini. Pasalnya kejadian ini seringkali menimbulkan trauma bagi penderita dan tak ingin berhubungan seks kembali.