Liputan6.com, Jakarta Gejala hepatitis yang tidak signifikan membuat penyakit yang satu ini sulit terdeteksi. Bahkan, sering kali penderita hepatitis menyadari penyakit tersebut saat sudah kronis. Untuk itu, penting untuk melakukan pemeriksaan hepatitis terutama bagi orang-orang yang berisiko terkena hepatitis. Siapa saja?
Dr. Kasyunil Kamal, SpOK menjelaskan setidaknya lima orang yang dianjurkan untuk melakukan screening hepatitis karena berisiko terkena penyakit tersebut.
Baca Juga
1. Keluarga penderita hepatitis
Advertisement
"Mereka yang keluarganya ada yang terkena terkena hepatitis atau penyakit hati seperti sirosis harus melakukan screening," ucap Dr. Kasyunil saat ditemui di acara diskusi mengenai hepatitis, Jumat (29/9/2017) di kawasan Jakarta Pusat.
Dia menjelaskan, kategori keluarga yang harus melakukan screening setidaknya ayah, ibu, anak, dan saudara kandung.
2. Petugas medis
"Petugas kesehatan sebaiknya melakukan screening hepatitis karena mereka memiliki kontak langsung dengan pasien dan alat medis seperti jarum suntik," ucapnya.
3. Pengguna narkoba suntik
"Orang yang pernah menggunakan jarum suntik, misalnya mantan pemakai narkoba dan sejenisnya, harus melakukan pemeriksaan hepatitis karena jarum suntik yang tidak steril merupakan salah satu media penyebaran virus hepatitis," ia menjelaskan.
Saksikan video menarik berikut:
Â
4. Orang yang melakukan tranfusi darah sebelum tahun 1990
Dia menjelaskan, orang yang pernah melakukan tranfusi darah sebelum tahun 1990 sebaiknya juga melakukan screening tes hepatitis. Alasannya, sebelum tahun tersebut screening hepatitis masih kurang bagus.
5. Mereka yang sering cuci dan tranfusi darah
Penyebaran virus hepatitis di antaranya melalui kontak darah. Untuk itu, orang yang sering melakukan tranfusi dan cuci darah (hemodialisis) diimbau untuk melakukan screening hepatitis.
Advertisement