Sukses

Bahaya jika Istri Lakukan Sendiri Semua Pekerjaan Rumah Tangga

Apabila istri yang mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga maka kehidupan seksual keduanya rawan rusak.

Liputan6.com, Jakarta Para suami, seberapa banyak Anda membantu istri melakukan pekerjaan rumah? Apabila istri yang mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga maka kehidupan seksual keduanya rawan rusak.

Secara umum, wanita memang yang lebih banyak melakukan pekerjaan rumah tangga dibanding pria. Padahal, menurut penelitian yang diterbitkan Sex Roles, hal tersebut bisa merusak hubungan suami istri.

"Secara keseluruhan, waktu, variabel uang dan gender tampaknya penting untuk menjelaskan pembagian kerja rumah tangga, walaupun dengan intensitas yang bervariasi tergantung pada tahap dalam kehidupan," tulis Rebecca Horne, penulis utama studi dari Universitas Alberta, mengatakan dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Medicaldaily, Senin (2/10/2017). 

Peneliti Kanada di University of Alberta mengamati pola tanggung jawab pekerjaan rumah tangga antara pria dan wanita secara konsisten pada tiga tahap kehidupan, yakni transisi ke masa dewasa (usia 25 tahun); dewasa muda (umur 32 tahun); dan usia paruh baya (umur 43 tahun).

Secara khusus, wanita dan pasangan dengan penghasilan terendah adalah orang-orang yang melakukan lebih banyak pekerjaan rumah tangga ketika pasangan berusia sekitar 25 tahun. Jam kerja dan pria yang membesarkan anak-anak memengaruhi keterlibatan pekerjaan rumah tangga pada usia 32 tahun; dan jenis kelamin adalah prediktor terbesar siapa yang akan melakukan pekerjaan apa saat pasangan berusia empat puluhan.

 

Simak juga video menarik berikut:

2 dari 2 halaman

Suami yang baik pasti pekerjaan rumah tangga

Baru-baru ini, Bureau of Labor Statistics melakukan survei American Time Use Survey. Hasilnya pria melakukan 35 persen dari total tugas rumah tangga. Pekerjaan yang dilakukan bersama oleh pasutri, mengurangi waktu pembersihan hingga dua pertiga dan dapat membantu meningkatkan daya tarik fisik dan mengarah pada kehidupan seks yang lebih baik.

Sebuah studi yang dilakukan di University of California-Riverside menemukan istri lebih cenderung tertarik secara seksual pada suami yang membantu pekerjaan rumah tangga. Istri juga lebih mungkin lebih "mood," yang dikaitkan dengan kurang stres dalam menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan di rumah. Meskipun ada lebih banyak negosiasi mengenai siapa yang mengerjakan apa, para periset mengamati hubungan keduanya membaik.

Penelitian lain juga menemukan kontribusi yang sama terhadap tugas rumah tangga dapat meningkatkan hubungan pasangan. Ketika pria menganggap sudah adil berkontribusi dalam melakukan pekerjaan rumah, pasangan tersebut melakukan hubungan seks yang lebih sering dan lebih puas dengan kehidupan seks mereka.

Dengan kata lain, persepsi melakukan pekerjaan rumah tangga dalam jumlah yang sama bisa memengaruhi hubungan seks.