Liputan6.com, Jakarta Pengendara motor yang bepergian tanpa pelindung tambahan mudah terkena gejala panas dalam. Begitu juga pekerja lapangan yang sehabis panas-panasan kemudian terguyur air hujan, penyakit musim pancaroba ini akan menggerogoti tubuh mereka.
Baca Juga
Advertisement
"Ada banyak kebiasaan kita yang membuat daya tahan tubuh rendah. Misalkan, tidak mengonsumsi makanan seimbang," kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Carolus Jakarta, Laurentius Aswin Pramono dalam sebuah diskusi belum lama ini.
Namun, tak perlu khawatir karena panas dalam dapat disembuhkan dengan perbanyak asupan cairan. Menurut dr Aswin, kebutuhan cairan yang cukup dapat menurunkan suhu yang semula hangat.
Aswin mengatakan, kebutuhan cairan ini bisa diperoleh dari air minum, konsumsi buah-buahan kaya kandungan air, dan tambahan air kemasan yang mengandung banyak mineral, seperti Gypsum Fibrosum (berfungsi mendinginkan tubuh) dan Calcitum (mineral yang larut dalam air).
Mineral dan vitamin, kata Aswin, merupakan kebutuhan mikronutrien tubuh yang berfungsi sebagai katalisator dan profaktor berbagai reaksi kimia dan metabolisme dalam tubuh, termasuk fungsi kekebalan tubuh.
"Kalau kebutuhan mineral dan vitamin tercukupi, daya tahan tubuh meningkat dan kita dapat terhindar dari berbagai penyakit di musim pancaroba yang ekstrem ini," kata Aswin.
Memang, di dalam air putih yang biasa kita minum sudah mengandung mineral. Namun, akan lebih baik jika ditambahkan lagi dengan mineral tambahan yang mengandung mineral alami, seperti Larutan Cap kaki Tiga.
Minuman kemasan yang memiliki banyak rasa ini aman dikonsumsi setiap hari. Aswin mengatakan, tidak ada istilah overdosis untuk cairan yang menyehatkan. Terlebih kebutuhan cairan untuk orang sehat adalah 2 liter atau delapan gelas (250 ml) sehari.
"Kecuali, pasien gagal ginjal dan jantung, asupan cairannya perlu dibatasi," kata Aswin.
Ada pun pertolongan pertama mengobati panas dalam di musim pancaroba adalah dengan minum obat parasetamol.