Sukses

Dokter Cantik Ceritakan Suka-Duka Jadi Istri TNI AL

Suka-duka dr Vita, istri Angkatan Laut (AL) saat ditinggal bertugas.

Liputan6.com, Jakarta Merayakan HUT ke-72 TNI, banyak kisah haru yang dapat dibagikan tak hanya oleh para Tentara Nasional Indonesia (TNI), tapi juga kisah para belahan jiwa mereka. Ya, di balik sosok para TNI yang gagah, ada istri yang harus tabah ditinggal bertugas. Suka-duka menjadi istri tentara juga dirasakan dr Dyah Novita Anggraini dari Klik Dokter.

Dokter yang akrab disapa Vita ini menceritakan pengalamannya sebagai istri tentara. Salah satunya harus rela berjauhan dengan sang suami, meski dalam keadaan mengandung. 

Vita menikah dengan Mayor TNI Angkatan Laut, Bella Nusa Bahari pada Desember 2010. Saat itu, Vita masih berstatus dokter pegawai tidak tetap (PTT) di Belitung Timur. 

"Waktu Desember 2009, saya baru sebulan PTT dan diminta pulang untuk tunangan. Setelah itu saya kembali PTT dan menikah setahun kemudian," buka dr Vita saat dihubungi Health-Liputan6.com, Kamis (5/10/2017). 

Setelah menikah, Vita kembali menjalani tugas sebagai dokter PTT dan menyelesaikan kontrak hingga awal 2011. Pada Februari 2011, dia memutuskan kembali ke Jakarta. 

Pada awal pernikahan, Vita dan sang suami bisa tinggal bersama karena suaminya bertugas di kantor Markas Besar TNI Angkatan Laut (Mabes AL), Jakarta.

Akhir 2011, buah cinta yang ditunggu-tunggu pun hadir. Vita mengandung dan menikmati perannya sebagai calon ibu baru. Namun, sayangnya, sang suami harus kembali bertugas ke luar Jawa, tepatnya ke Bangka. Kala itu, usia kehamilan Vita mencapai enam bulan. 

Meski terasa berat, Vita tahu betul konsekuensi menikah dengan anggota TNI AL. Dan Vita menerima pilihannya dengan lapang dada. 

"Pada saat itu yang dirasakan ya saya ingin ditemani kontrol seperti wanita lain. Saat hamil pertama saya ditemani kontrol pada awal kehamilan hanya dua kali. Tapi balik lagi sejak awal memang keinginan saya menikah dengan angkatan laut dan tahu konsekuensinya," paparnya.

 

Saksikan video menarik berikut:

 

 

2 dari 4 halaman

Baju anak sebagai obat rindu

Meski harus berjauhan pada bulan-bulan akhir kehamilan pertamanya, Vita beruntung karena sang suami bisa menemani selama tiga hari saat dia melahirkan.

Bella Nusa Bahari, suami Vita, hadir ketika putra pertamanya lahir. Jagoan cilik itu diberi nama Abel Javier Rayhan Maheswara.

Sayangnya, saat tiba waktunya Bella kembali bertugas, tubuh bayi Abel menguning sehingga harus dirawat. Sebagai orangtua baru, tentu berat meninggalkan anak, apalagi tengah sakit. Akan tetapi, apa mau dikata, tugas negara harus tetap diemban. Bella pun membawa sepotong pakaian Abel sebagai obat rindu.

"Saat itu sedih banget karena anak saya sempat kuning dan dirawat. Sementara suami sudah balik. Suami lebih sedih lagi, bahkan nangis di telepon sambil megangin baju anak saya," kisahnya.

3 dari 4 halaman

Hadapi anak kejang ketika suami bertugas

Kisah yang tidak terlupakan bagi dr Vita saat ditinggal tugas bukan itu saja. Saat mengandung anak kedua, dia harus menghadapi anak pertamanya kejang tanpa ada suami di sampingnya. Parahnya, suami Vita pun tidak bisa dihubungi akibat sinyal buruk.

"Pas hamil kedua, anak pertama saya sempat mengalami kejang demam. Saat itu, saya lagi menginap dan obat demamnya ketinggalan. Demamnya tinggi sampai menimbulkan kejang demam. Saat itu saya tengah hamil tiga bulan dan kondisinya bulan puasa," ucap ibu dari dua anak tersebut.

Dia menjelaskan, saat itu pukul satu malam dan dia membawa anaknya ke unit gawat darurat (UGD).

"Saya bawa anak saya ke UGD sama Bapak dan Ibu. Yang membuat sedih saat itu suami dan kru kapal enggak ada yang bisa dihubungi karena sedang di tengah laut," lanjutnya.

4 dari 4 halaman

Bertemu dua minggu sekali

Meski sering ditinggal bertugas, dr Vita bangga menjadi istri seorang anggota TNI Angkatan Laut.

"Suami itu berlayar, paling cepat pulang dua minggu sekali. Tapi saya pernah ditinggal sampai lima bulan saat suami berada di Amerika menjalani pelatihan Surface Warface Officer," ucapnya.

Sering kali jika suaminya tidak bisa pulang, dia dan kedua anaknya yang menghampiri sang suami.

"Kalau menghampiri suami, saya senang karena selain bisa kumpul, saya juga bisa menjelajah Indonesia dan terkadang bisa lihat kesehatan warga di daerah lain," imbuhnya.