Sukses

Usir Bosan dan Raih Manfaat Kesehatan dari Alam Terbuka

Beraktivitas di alam terbuka mampu mengusir rasa bosan dan memiliki manfaat bagi kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Ketika bosan, sebagian dari kita memilih menghabiskan waktu di rumah, entah itu menonton, bermain game, atau tidur. Meski menyenangkan, ketiga hal  tersebut dapat  berdampak pada kondisi kesehatan. Jika Anda merasa bosan, cobalah untuk menghabiskan waktu di luar rumah, seperti berkebun atau sekadar jalan sore.

Sains mengatakan bahwa menghabiskan waktu di alam terbuka memiliki banyak manfaat kesehatan. Apa saja? Simak ulasannya, seperti yang dilansir dari laman The Health Site, Minggu (15/10/17).

1. Interaksi dengan alam dapat mengurangi stres

Stres diketahui memicu atau memperburuk penyakit. Jadi semakin banyak waktu yang Anda habiskan di alam terbuka, akan semakin sehat pula Anda. Studi mengatakan bahwa aktivitas seperti berkebun bisa mengurangi kadar kortisol dan meningkatkan kesehatan.

2. Meningkatkan kesehatan mental

Studi mengatakan bahwa menghabiskan waktu di ruang terbuka juga dapat meningkatkan mood, harga diri, serta kesehatan psikologis secara umum. Pengalaman dengan alam juga bisa mengatasi kecemasan dan depresi yang umumnya dialami individu yang tinggal di kota padat penduduk.

 

 

Saksikan juga video berikut ini: 

2 dari 2 halaman

Meningkatkan kecerdasan

3. Meningkatkan kemampuan kognitif

Menghabiskan waktu di tengah alam membantu mengurangi kelelahan mental dan meningkatkan kinerja kognitif. Sebuah penelitian di Finlandia menunjukkan bahwa berlari dan bermain di alam bebas yang indah dapat meningkatkan prestasi akademik anak-anak.

4. Membantu proses penyembuhan

Sebuah penelitian dilakukan pada pasien pascaoperasi dan terbukti bahwa pasien yang menghadapi jendela yang terbuka untuk melihat alam sembuh lebih cepat daripada mereka yang harus melihat dinding bata melalui jendela.

5. Mencegah kelainan mata

Inilah alasan bagus mengapa anak-anak harus bermain di luar rumah. Kelainan mata seperti miopia atau rabun jauh terutama disebabkan karena kurangnya paparan sinar matahari. Padahal, paparan cahaya alami di awal kehidupan melindungi anak-anak dari perkembangan miopia.

Michelle Tania