Â
Liputan6.com, Jakarta Foto viral seorang pria dengan tubuh penuh nanah dan luka mendatangkan simpati warganet. Foto tersebut diunggah oleh salah satu karyawan yang sering melihatnya. Zainal Abidin namanya. Jumat (6/10) siang, Zainal menyebarkan foto pria penuh nanah itu ke media sosial.Â
Baca Juga
"Saya berharap ada yang menolong beliau karena kasihan melihatnya. Dia suka duduk depan tempat kerja saya, badannya sampai lemas gitu dan kulitnya bernanah,"ucap Zainal Abidin kepada Health-Liputan6, Senin (9/10). Zainal Abidin adalah pegawai biro jasa periklanan yang berkantor di dekat rumah pria tersebut, yang kemudian diketahui bernama Aseli.Â
Advertisement
Foto tersebut tidak hanya tersebar ke kalangan masyarakat, melainkan juga ke pemerintah setempat. Salah satunya Kepala Desa dan Sekretaris Desa Mangunjaya.
"Saya dapat kabar Jumat, pada saat itu melalui unggahan foto. Waktu itu Pak Kades melihat foto itu langsung. Pak Camat juga lihat. Sekujur tubuhnya seperti orang luka bakar,"ucap Nur Jayadi, Sekretaris Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, saat ditemui di Kantor Kepala Desa pada Senin (9/10).
Melihat foto tersebut, Sekretaris Desa Mangunjaya bersama ketua RT dan RW setempat langsung mendatangi tempat tinggal Aseli.
"Saya koordinasi dengan ketua RT 6 RW 1. Saya cek memang tinggal di rumah kontrakan di tengah penduduk yang cukup padat. Saya diantar oleh RT dan RW. Kebetulan yang bersangkutan ada di rumah. Kemudian, saya kontak Kepala Puskesmas Mangun Jaya," paparnya.
Saat mendatangi rumah tersebut, Nur Jayadi sempat menanyai kondisi yang dialami oleh Aseli.
"Jadi informasi dari kepala puskes, dr Dewi, Pak Aseli ini pernah datang ke puskesmas beberapa kali. Ditangani pihak puksesmas mau didiagnosa, tapi penanganannya terhenti," lanjut dia.
Setelah berbicara dengan Aseli dan berkoordinasi dengan Camat, Nur Jayadi ditemani Kepala Puskesmas membawa Aseli ke RSUD Cibitung. Sampai di rumah sakit, Aseli langsung dibawa di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Terindikasi kusta
Setibanya di IGD, Aseli menjalani beberapa pemeriksaan menentukan diagnosa apakah benar terkena kusta.
"Untuk memastikan diagnosa, sudah diambil sampel BTA kulit dari jaringan yang mengelupas, yaitu dari telinga dan kaki. Sampel baru diambil hari ini jam 11.45,"ucap dr. Ryan Ramdan, dokter yang berjaga di IGD RSUD Cibitung saat ditemui pada Senin (9/10).
Dia mengatakan, dari gambaran klinis, gejala yang ditunjukkan dan pemeriksaan penunjang baru bisa dipastikan apakah Aseli terjangkit kusta.
Aseli menderita penyakit tersebut kurang lebih selama dua tahun. Awalnya, penyakit tersebut merupakan benjolan yang muncul di bagian wajah. Namun kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.
"Awalnya muncul benjolan di muka, setelah tiga bulan saya coba obati dengan makan daun mengkudu, daun pepaya dan daun singkong. Dua bulan hilang," ucap pria yang sempat jadi pemulung ini kepada Health-Liputan6 pada Senin (9/10).
Setelah diobati dan tampak tidak muncul benjolan, penyakit itu muncul lagi. Kali ini, bukan hanya benjolan. Bahkan keluar nanah. Membuat Aseli enggan mandi karena setiap kali mandi selalu diprotes tiga anaknya yang mengeluhkan baru amis di kamar mandi. Setahun ini, Aseli tidak mandi.Â
Â
Advertisement